Menteri Sosial Juliari P Batubara akan menyurati para kepala daerah guna memastikan transparansi data penerima bantuan sosial dengan menempelkan nama-nama warga penerima bansos di titik distribusi bantuan atau kantor desa.kami akan menulis surat kepada kepala daerah yang mendapatkan alokasi bansos agar mereka menempelkan nama-nama penerima bantuan
"Untuk keperluan itu, kami akan menulis surat kepada kepala daerah yang mendapatkan alokasi baik yang bansos sembako maupun tunai agar mereka menempelkan nama-nama penerima bantuan di kantor kelurahan dan kantor desa," kata Mensos dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemerintah benahi data penerima bansos presiden
Dengan ditempelnya nama-nama penerima bansos, merupakan sinyal positif karena menjadi lebih terbuka dan transparan sehingga masyarakat bisa saling mengawasi.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Kementerian Sosial membuka data penerima bansos.
"Kalau ada masalah, bisa diselesaikan di situ. Masyarakat bisa mengadu kepada perangkat kelurahan atau desa," katanya.
Baca juga: Presiden minta data penerima bantuan sosial dibuka cegah kecurigaan
Mensos juga menyatakan, setelah sebelumnya distribusi bansos sembako dilakukan di DKI Jakarta untuk Tahap I, maka mulai Rabu (6/5), distribusi bansos sembako Tahap II mulai menyentuh Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Nantinya bansos akan diselingi dengan bantuan beras sebanyak 25 kg per keluarga dari Perum Bulog. Pada Tahap II masyarakat di DKI Jakarta akan menerima beras, dan di Bodetabek akan menerima sembako.
Bansos sembako akan diberikan dua kali sebulan selama tiga bulan hingga Juni. Dari enam tahap penyaluran bantuan, sebanyak empat kali akan disalurkan bansos sembako, dan dua kali berupa beras. Namun Mensos kembali menyampaikan pesan kepada Pemprov DKI untuk mengajukan nama-nama baru, pada distribusi bansos Tahap III mendatang.
Baca juga: Kemensos tinjau distribusi bansos dari Presiden di Jakarta Utara
"Kami mohon penerima adalah nama-nama yang baru. Bukan yang kemarin. Sehingga kita bisa memberikan bantuan untuk orang-orang yang belum terima sama sekali," kata Mensos.
Selain bansos sembako, Mensos juga menyatakan, bantuan sosial tunai (BST) bagi warga yang terdampak COVID-19 di luar Jabodetabek sudah mulai berjalan lewat transfer bank Himbara serta melalui Kantor Pos.
Mulai pekan ini BST akan disalurkan kepada 1,8 juta keluarga masing-masing sebesar Rp600 ribu dengan rincian melalui bank sekitar 750.000 keluarga dan 1,1 juta keluarga lewat Kantor Pos.
"Ini memang perlu perlu kehati-hatian karena menyangkut transfer. Kan kita juga tidak ingin salah transfer. Yang melalui kantor pos nanti akan ada undangan kepada penerima bantuan," katanya.
Baca juga: Kemensos pastikan distribusi bansos dari Presiden di Jakut lancar
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020