Pemerintah Kota Surabaya mulai menyalurkan bantuan sosial berupa sembako untuk 26.122 kepala keluarga (KK) yang terdampak COVID-19 di Kota Pahlawan, Jawa Timur, Rabu.kami meminta proaktif para RW itu untuk melaporkan
Koordinator Perencanaan, Data, Pakar dan Analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan warga terdampak COVID-19 yang mendapatkan sembako kali ini merupakan warga yang tidak masuk dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Surabaya.
"Setelah dilakukan verifikasi ulang, warga terdampak COVID-19 ini sebanyak 26.122 KK," katanya.
Menurut dia, data tersebut bergerak dinamis setiap waktunya seiring dengan laporan dari pengurus Rukun Warga (RW). Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta bantuannya para pengurus RW untuk proaktif melaporkan warganya yang terdampak COVID-19.
Baca juga: Yasonna salurkan paket bansos untuk warga Jatim dan Sumsel
Baca juga: Pemprov Jatim siap distribusikan BLT dana desa Rp2,32 triliun
Adapun kriteria warga terdampak COVID-19 ini adalah warga yang pendapatannya berkurang dan tidak bisa menyimpan, seperti terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pedagang sentra wisata kuliner (SWK) yang dagangannya sepi akibat COVID-19 ini.
"Nah, yang mengerti semacam ini adalah warga sendiri dan para RW, sehingga kami meminta proaktif para RW itu untuk melaporkan melalui aplikasi terdampak COVID-19," katanya.
Apabila pihak RW merasa kesulitan, lanjut dia, bisa langsung ke kelurahan melaporkan warga terdampaknya itu. Nantinya Dinsos Surabaya akan melakukan verifikasi.
"Kami minta data ke Disnaker dan perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK, jika warga tersebut masuk ke data MBR, maka tidak mungkin diberi, tapi kalau tidak tersentuh bantuan apapun, maka warga tersebut akan diberi bantuan sembako ini," katanya.
Baca juga: Presiden minta data penerima bantuan sosial dibuka cegah kecurigaan
Baca juga: Pemerintah percepat penyaluran bantuan untuk warga terdampak COVID-19
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini juga memastikan bahwa bantuan sembako ini berasal dari bantuan presiden sebesar 10 ribu paket sembako, bantuan dari Pemprov Jatim, bantuan dari pihak swasta dan Pemkot Surabaya.
Eri juga memastikan bahwa penerima bantuan sembako ini tidak termasuk dalam data MBR Surabaya yang saat ini jumlahnya sudah final sebanyak 235.477 KK. Ia memastikan bahwa warga yang masuk MBR ini sudah mendapatkan beberapa bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Dari warga yang masuk MBR sebanyak 235.477 KK itu, sekitar 61.145 KK sudah masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sudah mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) serta sembako regular, dan selama ini sudah berjalan. Kemudian sisanya sebanyak 174.332 KK akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Baca juga: Pembagian sembako bantuan presiden di Surabaya tunggu verifikasi MBR
Baca juga: Warga di kawasan isolasi terbatas di Surabaya dapat bantuan sembako
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota Surabaya Kanti Budiarti mengatakan bantuan sembako mulai Rabu ini disalurkan ke kecamatan-kecamatan, lalu ke kelurahan.
Selanjutnya, kata dia, pembagian sembako itu melibatkan RT/RW serta tokoh masyarakat untuk mengantarkan ke rumah-rumah warga sesuai data yang telah ada nama dan alamatnya. "Ini penting untuk menghindari antrean di kelurahan," ujarnya.
Nantinya, warga yang sudah menerima bantuan sembako itu akan diminta identitasnya dan ada tanda terimanya. Bahkan, nanti akan difoto sebagai laporan bahwa bantuan tersebut sudah sampai ke tangan yang tepat.
"Tentunya, ini akan bertahap terus hingga semua terdampak COVID-19 ini bisa menerima semuanya," katanya.
Baca juga: Warga Surabaya kehilangan pekerjaan dapat bantuan ribuan paket dhuafa
Baca juga: Pemkot Surabaya dapat bantuan 20 ton beras jelang PSBB
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020