• Beranda
  • Berita
  • KBRI bagikan sembako untuk ratusan WNI di Brunei

KBRI bagikan sembako untuk ratusan WNI di Brunei

7 Mei 2020 12:47 WIB
KBRI bagikan sembako untuk ratusan WNI di Brunei
Warga negara Indonesia (WNI) di Brunei Daeussalam, termasuk para pekerja migran, menerima bantuan paket sembako dari KBRI Bandar Seri Begawan pada Rabu (6/5/2020). ANTARA/HO-KBRI Bandar Seri Begawan/am.

Terima kasih kepada KBRI atas bantuan sembakonya. Ada beberapa dari anggota komunitas kami yang terdampak COVID-19 hingga di-PHK dan tidak ada uang untuk makan, jadi bantuan ini sangat berharga sekali,

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan pada Rabu (6/5) membagi-bagikan bantuan sembako untuk ratusan warga Indonesia, termasuk para pekerja migran, yang terdampak wabah COVID-19 di Brunei Darussalam.

Terhitung 212 warga negara Indonesia (WNI) menerima bantuan paket sembako yang berisi beras, gula, mi instan, kecap, minyak goreng, kopi, susu kaleng dan sarden kaleng.

Jumlah itu adalah sebagian dari 700 sembako yang akan dibagikan sesuai permintaan masyarakat Indonesia, menurut keterangan tertulis KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Penyerahan sembako bagi masyarakat Indonesia itu dilakukan secara simbolis oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko, kepada Demiyarti, wakil komunitas Ikatan Keluarga Minang.

Baca juga: Masker, sabun pencuci tangan dibagikan kepada WNI di Brunei Darussalam
Baca juga: Positif Covid-19 di Brunei hadiri tabligh 10.000 orang di Kuala Lumpur


"Pemberian bantuan sembako ini adalah salah satu bentuk perwujudan kehadiran negara bagi warga Indonesia di Brunei," ujar Dubes Sujatmiko.

"Pada 9-10 Mei mendatang, kami juga akan menyerahkan bantuan sembako bagi kurang lebih 300 warga Indonesia melalui pengiriman ke tempat-tempat yang sulit dijangkau di Kuala Belait, Tutong dan Temburong," lanjutnya.

Sebelumnya, pada 29 Maret 2020, KBRI juga telah membagikan bantuan masker dan sabun pencuci tangan bagi masyarakat kelompok rentan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Dubes Sujatmiko menambahkan bahwa setelah penutupan sementara penerbangan ke Indonesia sejak 23 Maret, KBRI telah bekerja sama dengan Royal Brunei Airlines menyelenggarakan penerbangan khusus untuk repatriasi WNI ke Jakarta pada 1 Mei 2020.

Dengan keberhasilan penerbangan khusus tersebut, maka repatriasi ini kembali akan diselenggarakan, yaitu ke Jakarta dan Surabaya, masing-masing pada 15 dan 17 Mei 2020.

Tinparwati, salah seorang warga Indonesia penerima sembako menyampaikan apresiasi atas bantuan sembako yang diterima.

"Terima kasih kepada KBRI atas bantuan sembakonya. Ada beberapa dari anggota komunitas kami yang terdampak COVID-19 hingga di-PHK dan tidak ada uang untuk makan, jadi bantuan ini sangat berharga sekali," ucap Tinparwati yang bekerja sebagai penjaga toko di Bandar Seri Begawan.

Bantuan sembako yang diserahkan KBRI kali ini secara mandiri memanfaatkan dana dari sumber-sumber yang ada.

Brunei Darussalam termasuk negara yang juga terdampak wabah COVID-19. Untuk itu, Pemerintah Brunei telah mengambil berbagai langkah untuk menahan penyebaran COVID-19, seperti larangan perkumpulan massal dalam bentuk apa pun serta penutupan masjid, surau dan tempat ibadah lainnya hingga 28 Mei 2020.

Hingga 6 Mei 2020, di Brunei tercatat 139 kasus positif COVID-19, satu kematian akibat virus corona, 131 kasus sembuh dan tujuh pasien COVID-19 yang masih dirawat.

Sementara tercatat lima warga Indonesia di Brunei yang dikonfirmasi positif COVID-19, empat sudah dinyatakan sembuh dan satu masih dirawat dan dalam keadaan stabil.

Wabah COVID-19 telah membawa dampak ekonomi yang cukup terasa bagi warga Indonesia di Brunei, khususnya para pekerja migran yang bekerja di sektor restoran, katering dan perhotelan.

KBRI mencatat banyak pekerja yang terkena pemotongan gaji, penghentian gaji sementara hingga pemutusan hubungan kerja.

Sejak wabah COVID-19 pertama merebak di Brunei Darussalam pada 9 Maret 2020, KBRI Bandar Seri Begawan terus mengambil berbagai langkah pencegahan dan mitigasi terhadap warga Indonesia di negara itu.

Langkah itu antara lain mencakup penyebaran informasi dan imbauan melalui media sosial, pemberian layanan kekonsuleran, pemberian berbagai bentuk bantuan, pemantauan kondisi WNI melalui dialog daring dengan berbagai komunitas yang ada, dan upaya repatriasi WNI kembali ke tanah air.

Baca juga: KBRI pulangkan 98 pekerja migran Indonesia dari Brunei
Baca juga: Tiga WNI dikonfirmasi positif COVID-19 di Brunei Darussalam

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020