• Beranda
  • Berita
  • Wakapolda NTT bagikan ratusan paket sembako kepada warga

Wakapolda NTT bagikan ratusan paket sembako kepada warga

8 Mei 2020 15:25 WIB
Wakapolda NTT bagikan ratusan paket sembako kepada warga
Wakapolda NTT Brigjen Pol Johny Asadoma (kiri) memberikan sembako kepada seorang ibu kaum disabilitas yang terdampak COVID-19 di Kupang, Jumat (8/5).Antara/Kornelis Kaha.
Wakil kepala kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol Johny Asadoma membagikan 500 paket sembako kepada ratusan warga terdampak COVID-19 di Kota Kupang, ibu kota provinsi tersebut.

"Jadi pembagian sembako ini berhasil dilakukan setelah saya bersama teman-teman ikatan alumni SMA Negeri 1 Kupang mengumpulkan sumbangan untuk bisa mendapatkan paket sembako ini dari Bulog NTT," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan 500 paket sembako yang terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya itu dibagikan kepada sejumlah warga yang memang layak untuk mendapatkannya di beberapa kelurahan.

Baca juga: RT/RW di Jakarta Pusat didorong bantu warga terdampak COVID-19
Baca juga: Bulog NTT siapkan 5000 paket sembako bantuan Presiden
Baca juga: Wagub Papua salurkan bantuan sembako warga terdampak COVID-19


Pembagian sembako dilaksanakan dengan cara langsung ke rumah warga terdampak.

"Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan massa yang tentu saja melanggar protokol kesehatan penanganan COVID-19," ujar Johny yang juga Ketua Umum Alumni SMA Negeri 1 Kupang itu.

Pembagian sembako itu bermula dari imbauan kepada sejumlah alumni yang mempunyai kemampuan untuk menyisihkan sedikit penghasilannya guna membantu warga yang saat ini terdampak oleh COVID-19.

"Puji Tuhan hal ini terwujud, dan kita bisa dapatkan sejumlah paket ini dari Bulog NTT," katanya terkait misi kemanusiaan tersebut.

Pantauan ANTARA beberapa warga yang menerima sembako itu adalah para pemulung, buruh bangunan, buruh pelabuhan serta kaum disabilitas.

Sementara itu Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Taufan Akib di Kupang mengatakan selama bulan Ramadhan dan selama wabah COVID-19 jumlah permintaan sembako di Bulog sangat banyak.

"Walaupun banyak, hal ini tak mengganggu stok beras yang kita punya yang mampu bertahan hingga enam bulan ke depan," tutur dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020