Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan penyaluran bantuan langsung tunai baik melalui rekening perbankan maupun secara tunai sejak April hingga 7 Mei 2020 telah mencapai Rp63,25 miliar.
Dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Jumat, Menkeu memaparkan, jumlah BLT tersebut telah disalurkan terhadap 1.214 desa dan mencakup 105.420 keluarga penerima manfaat.
"Kami akan terus melakukan monitoring penyaluran ini," jelas Menkeu di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani mengatakan mayoritas dana BLT tersebut atau sebesar 86,82 persen disalurkan secara nontunai melalui rekening perbankan, sedangkan sisanya diserahkan secara tunai terhadap masyarakat yang tidak memiliki rekening perbankan.
Sebelumnya Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar berharap seluruh kepala daerah mempercepat sinkronisasi data penerima bantuan langsung tunai desa agar penyalurannya dapat segera diselesaikan.
"Saya harap seluruh kepala daerah untuk melakukan percepatan sinkronisasi data yang sudah disetor desa agar ada percepatan penyaluran BLT desa," ujar Mendes dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Mendes menyampaikan BLT dana desa menyasar warga miskin yang kehilangan mata pencaharian karena COVID-19 dan belum mendapat apapun dari kebijakan pemerintah.
"Jadi mereka yang belum dapat PKH, program pangan non tunai, itu sasaran penerima BLT dana desa. Ditambahkan di sana adalah keluarga yang memiliki kerentanan, keluarga sakit kronis, juga masuk sebagai faktor penerima," ujar Abdul Halim.
Baca juga: Menteri Desa minta percepatan sinkronisasi data penerima BLT
Baca juga: Anggota DPR sarankan pemerintah fokus jalankan BLT
Baca juga: Ekonom minta pemerintah tingkatkan anggaran dan penerima bansos
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020