Banjir dan longsor landa enam daerah di Aceh

8 Mei 2020 20:36 WIB
Banjir dan longsor landa enam daerah di Aceh
Sejumlah warga dan petugas kepolisian ikut membantu membersihkan longsor yang menimbun jalan akibat hujan di Aceh Besar, Kamis (7/5/2020). ANTARA/HO-BPBD Aceh Besar/am.
Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA) mengatakan banjir, pohon tumbang, longsor baik berupa tanah, dan bebatuan, serta abrasi pantai melanda enam daerah di Aceh.

"Ada enam kabupaten/kota di Aceh alami bencana hidrometeorologi yang merupakan bencana alam. Sebagai dampak fenomena meteorologi dalam dua hari terakhir, yakni Kamis (7/4) dan hari ini," kata Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi di Banda Aceh, Jumat.

Keenam daerah tersebut meliputi Aceh Jaya yang dilanda pohon tumbang di Gampong (Desa) Padang Datar, Kecamatan Krueng Sabee, dan abrasi sungai yang mengakibatkan satu rumah kosong ambruk di Desa Pasie Geulima, Kecamatan Teunom.

Banjir akibat hujan deras membuat 65 kepala keluarga dengan 238 jiwa di Desa Alue Gro, Kecamatan Sampoiniet dan longsor bebatuan di Desa Babah Ie kilometer 69, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya.

Baca juga: Personel Ditpolairud Polda Aceh diperintahkan siaga banjir

Baca juga: Kantor kebanjiran, Imigrasi Banda Aceh hentikan pelayanan paspor


Lalu banjir akibat hujan deras di Aceh Besar di antaranya Desa Lampasi Engking, Desa Villa Buana, dan Desa Ajun Ayahda di Kecamatan Peukan Bada. Banjir juga terjadi di Desa Garut, Kecamatan Darul Imarah, Desa Krueng Kala dan Desa Geunteut di Kecamatan Lhoong.

"Ada tiga pohon tumbang dan longsor disertai bebatuan di Aceh Besar akibat angin kencang disertai hujan, seperti di Desa Meunasah Keumudai, Suka Makmur, lalu Desa Kajhu, Baitulsalam, dan Desa Gunung Kulu, Lhoong. Sedangkan longsor di Desa Gunung Paro, Lhoong," kata dia.

Pohon tumbang juga terjadi di Nagan Raya yang mengakibatkan dua unit rumah mengalami rusak sedang di Desa Panten Pange, Kecamatan Tripa Makmur dan di Sabang tidak menimbulkan kerugian material di Desa Paya Kenekai Jurong, Kecamatan Suka Jaya.

Sedangkan abrasi sungai sepanjang 500 meter terjadi di Aceh Barat mengakibatkan tujuh rumah rusak berat akibat terbawa arus sungai di dua desa, yakni Alu Kueman dan Lhok Guci, Kecamatan Pante Cermen. Ada delapan kepala keluarga dengan 27 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudara terdekat.

"Terakhir banjir setinggi 1,3 meter melanda 14 desa di tujuh kecamatan di Kota Banda Aceh. Ada tiga desa dengan ketinggian air 1,3 meter, yakni Lampaseh, Merduati, dan Pelanggahan di Kecamatan Kuta Raja," tuturnya.

Banjir akibat hujan deras di dua desa, yakni Blang Oi dan Dayah Baru di Kecamatan Meuraksa, lalu tiga desa meliputi Neusu Jaya, Peuniti, dan Suka Ramai di Kecamatan Baiturrahman.

Ada dua desa di Kecamatan Syiah Kuala, yakni Prada dan Alue Naga, dua desa di Kecamatan Kuta Alam, yaitu Laksana dan Kramat. Sedangkan dua desa lagi, yakni Batoh di Kecamatan Lueng Bata, dan Punge Blang Cut di Kecamatan Jaya Baru.

"Rata-rata ketinggian air pada 11 gampong di enam kecamatan antara 50 centimeter hingga satu meter. Warga di Desa Pelanggahan mengungsi ke masjid, dan kondisi terakhir hingga hari ini, air belum surut dan masih turun hujan," kata Sunawardi.*

Baca juga: Bupati Aceh Besar instruksikan camat siaga banjir

Baca juga: PLN Aceh padamkan sepuluh gardu terendam banjir

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020