Berdasarkan data yang dilansir manajemen Persija Jakarta, Sabtu, Pedro yang memperkuat tim kebanggaan ibukota selama satu setengah musim itu terbilang tampil garang dengan mampu mengemas total 22 gol.
Bahkan saat musim perdananya dan duet dengan salah satu legenda tim yang berjuluk Macan Kemayoran yaitu Bepe, keduanya masing-masing mampu mencetak 16 gol.
Pedro mengaku saat itu ketajamannya saat itu tidak lepas karena memiliki chemistry yang sangat baik dengan Bepe. Tidak hanya itu keduanya juga saling melengkapi dan saling bantu cetak gol. Selain itu kelebihan yang lain dimiliki Pedro memiliki tendangan bebas yang luar biasa dan kuat pegang bola.
“Tentunya kekompakan saya dengan Bepe begitu juga dengan teman-teman yang lain yang membantu saya saat di lapangan sehingga mudah untuk mencetak gol pada saat itu,” kata Pedro.
“Selain itu saya kenal Bepe sebagai sosok pribadi yang luar biasa, Pemain hebat dan memiliki jiwa kepemimpinan baik itu di dalam maupun di luar lapangan,” kata pemain yang mengawali karir di Indonesia bersama Semen Padang itu.
Baca juga: Tambah hasil lelang jersey Bepe, donasi Persija tembus Rp310 juta
Baca juga: Bepe kembali lelang barang bersejarah untuk bantu korban COVID-19
Baca juga: Bepe titipkan sepatu kepada sang pemenang lelang Rp18,6 juta
Dukungan Jakmania
Pedro juga tidak melupakan dukungan Jakmania (sebutan suporter fanatik Persija) yang luar biasa saat itu. Ia menilai Jakmania sebagai suporter terbaik selama dirinya berkarier.
“Saya tentu tidak melupakan Jakmania yang selalu dukung kami 100 persen saat kami berlaga. Mereka luar biasa dan tidak pernah melihat fanatisme mereka di klub saya yang lain,” kata pria berusia 38 tahun itu.
Lebih lanjut Pedro pun menceritakan kegiatannya saat ini selepas memutuskan pensiun. Ia pun saat ini membangun sekolah sepakbola di Paraguay.
“Sekarang ini sedang sibuk mengurusi football academy yang saya buat. Tidak hanya itu juga saya punya bisnis lain seperti gym sport dan salon spa kecantikan,” tutupnya.
Pedro Javier Velazquez Insfran merupakan salah satu bomber asing yang dimiliki Persija setelah era Roger Batoum dan Greg Nwokolo. Di bawah asuhan pelatih Iwan Setiawan, Pedro tampil cukup prima meski keberadaannya dengan Persija tidak lama.
Setelah lepas dari Persija Jakarta, Pedro berlabuh ke Gresik United, Persela Lamongan, Borneo FC, Bali United hingga Persita Tangerang dan hingga akhirnya gantung sepatu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020