• Beranda
  • Berita
  • Satu anggota Jamaah Tabligh asal India meninggal di Batam

Satu anggota Jamaah Tabligh asal India meninggal di Batam

9 Mei 2020 12:56 WIB
Satu anggota Jamaah Tabligh asal India meninggal di Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi dalam telekonferensi bersama wartawan, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Naim)
Seorang jamaah tabligh warga negara India yang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dalam perawatan di RSUD Embung Fatimah Kota Batam Kepulauan Riau, Sabtu.

"Pasien atas nama Tn SAA, kasus 32 COVID-19, sekitar jam 10.30 WIB, hari ini meninggal dunia di RSUD Embung Fatimah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu.

Rencananya, jenazah asal India yang sempat tinggal sementara di Masjid Baiturrahman itu akan dimakamkan di Sei Temiang sesuai protokol kesehatan.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam mengumumkan SAA berusia 56 tahun terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca juga: Seorang lagi ABK KM Kelud sembuh COVID-19

Baca juga: Gugus Tugas Batam identifikasi 1 klaster baru penularan COVID-19


Yang bersangkutan tiba di Pelabuhan Batam Centre pada 2 Maret 2020 menggunakan kapal laut dari Singapura, selanjutnya tinggal dan menetap bersama jamaah tabligh lainnya di masjid di Sei Harapan.

Dalam penelusuran otoritas kesehatan setempat diketahui 6 WNA asal India juga tinggal di sana. Berdasarkan hasil tes cepat, 4 di antaranya reaktif dan 2 lainnya non reaktif. Semuanya langsung dikarantina di RSKI Galang, sambil menunggu hasil swab.

Selain itu, 4 jamaah tabligh WNI lainnya sempat dikarantina karena pernah kontak erat dengan pasien tersebut. Hasil tes swab negatif.

Sementara itu, sebelum diketahui positif COVID-19 dan diisolasi, Tn SAA sempat mengalami infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula.

Pada 29 April 2020 yang bersangkutan dibawa ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya yang lemah, karena sejak beberapa hari sebelumnya tidak mau makan bahkan obat-obatan yang diberikan dari RS tempat dirawat sebelumnya pun tidak diminum.

Hasil pemeriksaan laboratorium kadar gula darahnya ternyata tidak terkontrol selanjutnya yang bersangkutan dirawat di bangsal biasa untuk pasien penyakit dalam dan dilakukan RDT dengan hasil Reaktif.

Berdasarkan hasil RDT tersebut pada keesokan harinya tanggal 30 April 2020 yang bersangkutan dipindahkan ke ruang isolasi Tun Sundari dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui pada tanggal 3 Mei 2020 dengan terkonfirmasi positif.*

Baca juga: Kemenag sayangkan masih ada masjid gelar tarawih berjamaah

Baca juga: Reaktif COVID-19, jamaah tarawih Masjid Al Furqon-Batam dikarantina

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020