"Banyak hal yang harus dibenahi (oleh Sarinah). Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri," ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Pada intinya, lanjut dia, transformasi Sarinah adalah kembali ke khitahnya dengan tetap menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa namun dengan kemasan dan eksistensi kekinian dan yang menjanjikan pertumbuhan usaha berkelanjutan dimasa depan.
Baca juga: Transformasi dan renovasi Gedung Sarinah direncanakan sejak 2019
"Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil ukm yang dikuratorkan," katanya.
Disisi lain, menurut dia, gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini memang sudah saatnya direnovasi untuk menjaga kekokohan struktur dengan mempertimbangkan Golden Rule terkait dengan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup.
Sedianya, jadwal renovasi rencananya akan dimulai bulan Juni 2020, namun karena belum redanya wabah COVID-19 maka pekerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan design, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumuman (crowd), yang kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi fisik.
Manajemen PT Sarinah (Persero) mengharapkan wabah segera usai sehingga pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap.
"Pada kesempatan yang tepat kami akan umumkan ke masyarakat peta arah dan cetak biru transformasi Sarinah dan mengharapkan restu dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan para pengunjung maupun wisatawan ke Sarinah," paparnya.
Baca juga: Warganet berduka akibat kabar tutupnya McDonald's Sarinah
Disampaikan, sebagai dampak renovasi ini dan dalam menjaga Golden Rule maka secara fisik gedung harus dikosongkan dan pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan.
Khusus bagi penyewa McDonald’s dimana Sarinah adalah flagship store mereka, manajemen mengakui bahwa Sarinah Thamrin adalah landmark sentimental terutama bagi kalangan muda 90-an.
Bukan sekedar kebetulan juga kalau Sarinah juga memiliki nilai historis dan sentimental untuk generasi 60, 70 bahkan 80-an alias Baby Boomer.
"Inilah nilai Sarinah yang ingin dibangun, sebagai retail unggulan bangsa yang menawan dan berdaya pikat tinggi, tidak saja bagi konsumen, karyawan, manajemen namun kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata manajemen.
Kerjasama manajemen Sarinah dengan para tenant selalu terjaga dan berkelanjutan. Ini merupakan perwujudan bahwa Sarinah memiliki nilai jual yang tinggi dan dikelola dengan semangat kekeluargaan serta keberpihakan kepada UMKM. Namun kami menyadari, kondisi penutupan sementara berdampak kepada para tenant.
Sesuai dengan perjanjian Sewa-Menyewa semua hak dan kewajiban para pihak akan diselesaikan secara musyawarah untuk kesepakatan yang dapat diterima semua pihak (amicable solution).
"Terima kasih kepada semua pihak atas pengertian dan kerjasamanya. Mohon doa restu agar Sarinah sebagai department store historis bangsa ini bergeliat kembali dan bersama masyarakat menuju masa depan yang lebih baik, terutama dalam meraih kebangkitan brand dan produk lokal dengan kualitas global maupun produk global dengan konten lokal dalam rantai nilai (value chain) UMKM unggulan nasional," ungkap manajemen PT Sarinah.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020