Terdapat tiga titik lokasi yang hingga Sabtu (9/3) pukul 12.00 WIB tadi belum bisa dilalui yaitu Desa Talang Surau, Desa Tanjung Sari dan Talang Duku, Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buana Pemaca
Warga empat kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan dilanda banjir bandang akibat intensitas hujan tinggi hingga meluapnya Sungai Saka dan Sungai Selabung di wilayah itu yang terjadi sejak Jumat (8/5) dini hari dan hingga Sabtu ini ada sejumlah lokasi yang belum bisa dilalui.
"Banjir di Kecamatan Buana Pemaca dan Simpang ini merupakan banjir kiriman dari dua kecamatan lainnya di OKU Selatan yang lebih dulu dilanda musibah tersebut," kata Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Dony Agusta di Muaradua, Sabtu.
Dia menjelaskan, semula banjir menghantam Kecamatan Buay Sandang Aji dan Kecamatan Muaradua dengan ketinggian air mencapai 2 meter atau setinggi dada orang dewasa.
Namun, kata dia, setelah debit air surut di dua kecamatan tersebut kini giliran Kecamatan Buana Pemaca dan Simpang yang diterjang banjir bandang.
Menurut dia, hingga siang tadi pihaknya belum bisa menjangkau wilayah Kecamatan Buana Pemaca dan Kecamatan Simpang karena kondisi jalan belum bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat akibat banjir.
"Terdapat tiga titik lokasi yang hingga Sabtu (9/3) pukul 12.00 WIB tadi belum bisa dilalui yaitu Desa Talang Surau, Desa Tanjung Sari dan Talang Duku, Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buana Pemaca," katanya.Selain itu, lanjut dia, akibat musibah bencana alam tersebut juga jembatan gantung yang menjadi akses penghubung masyarakat antardusun di Desa Madura kabupaten setempat mengalami rusak parah.
"Untuk jumlah masyarakat di empat kecamatan yang terdampak banjir tercatat ada sekitar hampir 300 kepala keluarga (KK)," demikian Dony Agusta.
Baca juga: BPBD OKU Selatan evakusi korban terdampak banjir bandang
Baca juga: Banjir rendam sejumlah kecamatan di dua kabupaten Sumatera Selatan
Baca juga: Ratusan rumah warga di OKU Selatan Sumsel diterjang banjir bandang
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020