• Beranda
  • Berita
  • Tempat-tempat keramaian di Kudus bakal jadi sasaran rapid test corona

Tempat-tempat keramaian di Kudus bakal jadi sasaran rapid test corona

10 Mei 2020 16:27 WIB
Tempat-tempat keramaian di Kudus bakal jadi sasaran rapid test corona
Pelaksanaan tes cepat (rapid test) corona di kompleks Masjid dan Menara Kudus, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Sejumlah tempat keramaian di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal menjadi sasaran pelaksanaan tes cepat (rapid test) corona sebagai deteksi dini serta upaya memutus mata rantai penularan penyakit virus corona (COVID-19) di Kudus.

"Jumlah rapid test yang tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus memang cukup banyak karena berkisar 1.500-2.000 alat rapid test sehingga memungkinkan melakukan tes cepat corona di berbagai tempat keramaian, termasuk pasar pusat perbelanjaan, pasar tradisional serta tempat-tempat keramaian," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Minggu.

Baca juga: Gugus Tugas: Bantul sudah habiskan 2.800 alat "rapid test" COVID-19

Baca juga: Alat terbatas, "rapid test" massal di Gunung Kidul belum terlaksana

Baca juga: Cara Korea Selatan dan Vietnam perangi COVID-19


Hasil rapid test sebelumnya, kata dia, di Pasar Kliwon dari 50 orang terdapat enam orang yang reaktif, sedangkan di kompleks Masjid dan Menara Kudus dari 47 orang ada satu orang yang reaktif dan merupakan warga Demak.

Sejumlah warga yang reaktif corona di Pasar Kliwon Kudus, yakni dari Kecamatan Jati, Mejobo, Dawe, dan Kaliwungu.

"Mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumah, sedangkan dari Demak sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat," ujarnya.

Untuk warga Kudus, katanya, dikoordinasikan dengan tim pengawasan desa untuk memantau mereka agar tetap melakukan isolasi mandiri.

Rapid tes merupakan "screening" atau seleksi antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi sebagai upaya memutus mata rantai penularan corona, sedangkan pemeriksaan diagnostik COVID-19 melalui tes PCR atau polymerase chain reaction melalui swab (usap) tenggorokan untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona.

"Hal itu, sebagai upaya deteksi dini. Termasuk terhadap orang tanpa gejala (OTG) juga menjadi skala prioritas guna mencegah penularan virus corona di Kudus," ujarnya.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus masih akan melihat perkembangan selanjutnya dari hasil rapid test yang sudah berlangsung sebelumnya.

Berdasarkan data yang tersaji di website https://corona.kuduskab.go.id/ hingga hari ini (10/5), total kasus terkonfirmasi positif corona sebanyak 41 kasus, sebanyak tujuh orang di antaranya dinyatakan sembuh, sebanyak enam orang dinyatakan meninggal dan 28 menjalani perawatan.

Jumlah kasus terkonfirmasi positif corona dari Kabupaten Kudus sebanyak 26 orang, sedangkan luar Kudus sebanyak 15 orang.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020