"Kalau RUPS luar biasa ini cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, kami setuju," ujar Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Senin.
Menurut pria yang juga Ketua KONI Sumatera Selatan itu, ia tidak berharap muluk-muluk kepada LIB.
Yang penting, Hendri melanjutkan, LIB bisa menunaikan kewajiban-kewajiban mereka terhadap tim-tim Liga 1 dan 2 Indonesia 2020, terutama soal subsidi.
"Klub sederhana saja melihat LIB. Yang penting apa yang sudah disepakati segera dijalankan," tutur dia.
LIB, Hendri menambahkan, masih memiliki utang subsidi kepada Sriwijaya FC. Totalnya mencapai lebih dari Rp3,5 miliar.
Baca juga: Sriwijaya FC laporkan tunggakan utang Rp3,4 miliar LIB ke BOPI
Rinciannya, sekitar Rp3,4 miliar merupakan tunggakan sejak tahun 2017 meliputi hak siaran televisi, kontribusi Elite Pro Academy dan subsidi Liga 1.
Dan sisanya, LIB juga belum melunasi pembayaran termin pertama subsidi Liga 2 Indonesia 2020 sebesar Rp250 juta.
Sampai Sabtu (9/5), sebanyak 14 tim Liga 1 Indonesia musim 2020, yang juga pemegang saham PT LIB, meminta perusahaan operator liga tersebut untuk menggelar RUPS luar biasa. Permohonan diajukan melalui surat resmi kepada direksi PT LIB yang ditembuskan ke Ketua Umum PSSI, Exco PSSI serta Dewan Komisaris PT LIB.
Adapun ke-14 tim itu adalah Arema FC, PSIS, Persebaya, Borneo FC, Madura United, Persija, Bali United, Persela, Persik, Barito Putera, Bhayangkara FC, Persiraja, PSM dan Persita.
Dalam suratnya, klub-klub tersebut pada umumnya meminta RUPS luar biasa agar LIB dapat menjelaskan soal kelanjutan Liga 1 dan 2 Indonesia 2020, yang dihentikan sementara sejak Maret 2020 karena pandemi COVID-19, dan subsidi kepada tim-tim liga.
Baca juga: CEO PSIS: LIB harus segera gelar RUPS luar biasa
Baca juga: PSSI minta LIB hentikan kegaduhan internal
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020