• Beranda
  • Berita
  • Presiden Meksiko perintahkan militer untuk menekan kekerasan jalanan

Presiden Meksiko perintahkan militer untuk menekan kekerasan jalanan

12 Mei 2020 13:21 WIB
Presiden Meksiko perintahkan militer untuk menekan kekerasan jalanan
Petugas forensik memotret jenazah warga korban penembakan yang tergeletak di rel kereta Ecatapec, Meksiko (1/4/2020). ANTARA/REUTERS/Luis Cortes/aa. (REUTERS/LUIS CORTES)

Strategi keamanannya tidak berjalan dan itulah mengapa ia sampai harus mengeluarkan perintah dengan dekrit agar FA ikut menjaga keamanan publik,

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengeluarkan perintah menurunkan pasukan militer untuk berjaga dan menekan kasus kekerasan di jalanan hingga empat tahun mendatang, sebagai perpanjangan kebijakan yang telah berlaku sebelumnya.

Dalam nota yang dimuat dalam publikasi resmi negara, Lopez Obrador memerintahkan Pasukan Bersenjata Meksiko (FA) untuk berpartisipasi menjaga keamanan publik "dalam sikap luar biasa, teratur, dan saling melengkapi dengan Garda Nasional".

Pasukan militer akan berada di bawah komando Garda Nasional--kepolisian militer yang dibentuk setelah Lopez Obrador menjabat presiden pada Desember 2018, menurut nota tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa.

Perintah mengikutsertakan militer itu akan berlaku hingga Maret 2024, yang berarti mendekati waktu jabatan Lopez Obrador usai. Padahal sebelumnya, dia seringkali mengkritik mantan presiden Felipe Calderon karena menerjunkan pasukan pelaut dan tentara untuk menjaga keamanan publik.

Baca juga: Petani Meksiko donasikan tomat karena permintaan sepi akibat corona
Baca juga: Tingkat pembunuhan perempuan di Meksiko meningkat di tengah pandemi


"Strategi keamanannya tidak berjalan dan itulah mengapa ia sampai harus mengeluarkan perintah dengan dekrit agar FA ikut menjaga keamanan publik," kata pakar keamanan Juan Ibarrola kepada surat kabar nasional, Milenio.

Ketika memenangkan jabatan presiden pada 2018, Lopez Obrador berjanji untuk menggunakan pendekatan yang lebih damai dalam menjalankan strategi keamanan yang berfokus pada akar kejahatan, khususnya terkait kemiskinan dan korupsi.

Namun kekerasan di masyarakat terus terjadi selama satu setengah tahun pertama Lopez Obrador menjabat, dengan catatan sebanyak 34.582 orang terbunuh pada 2019.

Selain itu, sekitar 3.000 kasus pembunuhan terjadi hanya selama Maret tahun ini, tertinggi kedua dalam sejarah kasus pembunuhan dalam satu bulan di Meksiko, dan yang tertinggi selama masa jabatan Lopez Obrador.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tiga perawat dibunuh di Meksiko saat puncak penularan corona
Baca juga: Meksiko laporkan 1.982 kasus baru corona, tertinggi selama pandemi

Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020