• Beranda
  • Berita
  • Pendapatan nelayan anjlok, pemerintah diminta beli tangkapan nelayan

Pendapatan nelayan anjlok, pemerintah diminta beli tangkapan nelayan

12 Mei 2020 16:15 WIB
Pendapatan nelayan anjlok, pemerintah diminta beli tangkapan nelayan
Ilustrasi: Sejumlah kapal nelayan bersandar di dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun, Lebak, Banten, Selasa (12/5/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

Pendapatan nelayan turun drastis. Kami berharap pemerintah membeli hasil tangkapan nelayan sehingga teman-teman tidak terpuruk

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yugi Prayanto mengharapkan pemerintah dapat membeli hasil tangkapan nelayan dan produk perikanan dengan harga normal untuk menjaga keberlangsungan di sektor perikanan.

"Penyebaran COVID-19 berdampak serius bagi aktivitas dan pendapatan nelayan. Pendapatan nelayan turun drastis. Kami berharap pemerintah membeli hasil tangkapan nelayan sehingga teman-teman tidak terpuruk," ujar Yugi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Di tengah pandemi COVID-19, lanjut dia, para nelayan dan pembudidaya perikanan terus berproduksi meski dibayang-bayangi kekhawatiran hasilnya tidak terserap.

Maka itu, ia mengatakan dukungan pemerintah sangat diperlukan agar nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan mampu bertahan di tengah kesulitan akibat COVID-19.

"Dukungan kepada nelayan tetap dibeli produknya dan pemerintah membangun cold storage di daerah yang banyak ikan tuna di Indonesia Timur," katanya.

Menurut Yugi, kawasan Indonesia Timur sangat minim cold storage. Padahal sangat diperlukan untuk menjaga kualitas ikan tetap segar dan dapat diproses untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Baca juga: Pandemi, KKP pastikan cold storage mampu tampung hasil nelayan

Ia menyebutkan minimnya ketersediaan cold storage pernah diungkapkan Bupati Morotai, Maluku Utara, Benny Laos. Dikatakan, Morotai sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) kekurangan cold storage, padahal daerah itu kaya potensi laut seperti ikan tuna loin.

"Jangan hanya terfokus pada COVID-19 saja, tapi ekonomi nelayan di lapangan jangan sampai terlupakan. Ini penting, karena sumber kehidupan nelayan dari melaut," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng BUMN PT Perikanan Nusantara (Perinus) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dengan mengucurkan pinjaman masing-masing Rp30 miliar terkait penyerapan hasil perikanan di tengah pandemi COVID-19.

"Ini salah satu upaya yang kita lakukan untuk menyerap hasil perikanan. Harapannya bisa berdampak luas membantu nelayan dan pembudidaya. Tidak ada lagi ke depan ikan dikubur, tidak ada lagi ikan dibuang ke laut," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Jakarta, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Menteri Edhy dorong nelayan manfaatkan pinjaman BLU berbunga rendah

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020