Ketua IDI Aceh dr Safirizal Rahman, Selasa, mengatakan masyarakat daerah Tanah Rencong patut bersyukur dengan kondisi Aceh tidak ada penambahan kasus virus corona sejak beberapa hari terakhir, namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan.
"Makanya kalau kita bisa mengelola kondisi ini dengan baik, Insya Allah Aceh akan lebih cepat dari pada daerah lain di Indonesia, bisa dikatakan tidak ada penambahan pasien (COVID-19) lagi," katanya di Banda Aceh.
Dia menyebutkan Provinsi, ada beberapa provinsi lain di Indonesia yang kondisinya serupa dengan Aceh, yakni tidak ada lagi penambahan kasus dan belum termasuk dalam kategori daerah transmisi lokal COVID-19.
Karena itu, Safrizal mengajak masyarkat dalam kondisi seperti ini untuk tidak boleh lengah dan cepat merasa aman, dan berfikir akan seterusnya dalam kondisi aman dari ancaman virus corona.
Kata dia, ada beberapa laporan bahwa orang yang berada di dekat pasien positif COVID-19, kemudian yang mengawalnya, mereka mengalami gejala serupa terjangkit virus corona, meskipun belum terbukti positif berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
"Sebenarnya dalam kondisi seperti ini, (Aceh) belum transmisi lokal, dan kasus sudah mulai menurun, maka tinggal kita memperketat perbatasan," ujarnya.
Tambah dia, kalau tidak ada lagi orang yang keluar dan masuk ke daerah berjulukan Serambi Mekkah tersebut, maka Aceh akan cepat merasa lebih aman terhadap virus corona ketimbang kondisi sebelumnya.
"Insya Allah kita merasa kita dalam kondisi jauh lebih aman dari pada kondisi sebelumnya. Tapi pergerakan lagi, ada orang hilir keluar masuk ke daerah Sumatera Utara dan kembali ke Aceh, ini yang kita khawatirkan," katanya.
Baca juga: 506 pekerja di Banda Aceh dirumahkan dampak COVID-19
Baca juga: Kapolda Aceh pantau pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli
Baca juga: Disperindag Aceh akan gelar pasar murah di 92 titik
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020