Dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Ferril menyebut bahwa salah satu indikator kesolidan itu adalah terjalinnya hubungan baik di antara para petinggi PSSI terutama ketua umum dan wakil ketua umum.
Pria yang menjabat kapten saat timnas Indonesia merebut medali emas sepak bola putra SEA Games 1991 itu mengaku resah mendengar isu soal keretakan hubungan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri.
Baca juga: PSSI: RUPS luar biasa LIB digelar 18 Mei 2020
"Saya mengikuti perkembangannya dari media. Menurut saya keduanya mesti kembali ke tujuan awal mereka yakni memperbaiki sepak bola Indonesia," kata Ferril.
Dia berpendapat, dengan kembali bergandeng tangan dan bahu membahu, Iwan serta Cucu dapat menghalangi pihak-pihak yang ingib merusak sepak bola Indonesia.
Ferril sendiri menyadari, mengurus sepak bola bukanlah perkara mudah.
Baca juga: PSSI tetap mengacu pemerintah soal kelanjutan Liga 1 dan 2 musim 2020
Banyak yang menggantungkan hidup dan masa depan di lapangan hijau, termasuk para pemain muda.
Ketidakharmonisan di internal PSSI dapat membuat situasi menjadi keruh dan menghambat perkembangan sepak bola nasional.
"Ada jutaan anak muda di masing-masing level umur menggantungkan harapan lewat sepak bola. Menyehatkan sepak bola bisa menyelamatkan jutaan talenta ini," tutur Ferril.
Baca juga: PSSI: seluruh klub Liga 1 minta LIB gelar RUPS luar biasa
Baca juga: FIFA minta Indonesia benahi enam stadion Piala Dunia U-20
Baca juga: Anggota Exco PSSI anggap wajar surat direktur LIB soal Cucu Somantri
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020