• Beranda
  • Berita
  • Warga Kelurahan Gunung bagikan beras menggunakan tandon "mobile"

Warga Kelurahan Gunung bagikan beras menggunakan tandon "mobile"

13 Mei 2020 14:41 WIB
Warga Kelurahan Gunung bagikan beras menggunakan tandon "mobile"
Petugas PPSU Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menyalurkan sumbangan beras lewat tandon beras mobile dalam rangka membantu warga terdampak COVID-19, Rabu (13/5/2020). ANTARA/HO-Kelurahan Gunung/am.

Dalam catatan Kelurahan Gunung terdapat 1.800 warga yang membutuhkan bantuan

Warga Kelurahan Gunung, Jakarta Selatan membagikan beras kepada masyarakat yang membutuhkan selama wabah COVID-19  menggunakan tandon 'mobile".

Lurah Gunung Dimas Prayudi saat dihubungi ANTARA di Jakarta Rabu, mengatakan pengoperasian tandon "mobile" berisi beras telah dimulai 2 pekan yang lalu dengan mengumpulkan beras sumbangan dari warga terlebih dahulu.

"Jadi kita kumpulkan dulu beras-beras sumbangan dari warga, kita jemput ke rumah masing, lalu kita simpan dalam tandon, total terkumpul 170 kilogram beras," kata Dimas.

Pelaksanaan tahap pertama sumbangan beras 170 kilogram berasal dari warga RW 2 Kelurahan Gunung. Warga bebas menyumbang secara sukarela mulai dari 5 kilogram sampai 10 kilogram bahkan ada yang 50 kilogram.

Beras sumbangan warga lalu dimasukkan ke dalam tandon air berkapasitas 300 kilogram. Setelah dirasa cukup, lalu tandon berisi beras diantar berkeliling menggunakan mobil bak terbuka untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Pengumpulan dan penyaluran beras dilakukan oleh petugas pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU)  kelurahan, menggunakan mobil mereka," katanya.

Dari 170 kg beras yang terkumpul dibagikan menggunakan kantong plastik isi 5 kilogram. Terkumpul 32 kantong beras disalurkan ke wilayah Kerinci dan sekitar Berdikari.

Beras yang dibagikan dengan cara berkeliling menggunakan mobil bak terbuka yang mengangkut tandon berisi beras. Warga yang membutuhkan dapat mengambil beras tanpa berkumpul atau berkerumub.

"Kita lakukan 'mobile' supaya tidak ada warga yang berkumpul saat pembagian," kata Dimas.

KSBB

Menurut Dimas, kegiatan tandon beras mobile tersebut merupakan inisiatif warga yang diakomodir oleh kelurahan dengan mengadopsi program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang diluncurkan Pemprov DKI Jakarta pada 29 April 2020 lalu.

Bedanya, program ini tidak melibatkan perusahaan atau instansi, tapi swadaya masyarakat yang ingin berdonasi atau menyumbang untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Wilayah Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru terdiri atas 7 RW dengan 68 RT, terdapat 11.000 jiwa dengan 3.000 kepala keluarga.

Menurut Dimas, dari 7 RW tersebut sebanyak tiga RW yakni 1, 8 dan 6 termasuk kategori rukun warga kurang mampu. Sisanya 4 RW di wilayah tersebut tergolong masyarakat mampu.

"Kegiatan ini mirip-mirip KSBB lah, kita kumpulkan dari warga mampu lalu kita salurkan ke warga tidak mampu," kata Dimas.

Baca juga: 158.229 paket sembako terkumpul lewat program KSBB

Baca juga: Pokja KSBB telah kumpulkan 157.910 paket sembako siap distribusi

Baca juga: Kejati DKI salurkan 2.200 paket sembako kepada PPSU dan dhuafa


Dimas mengatakan kegiatan tersebut masih akan bergulir selama warga masih ada yang mau menyumbang.

Untuk penyaluran beras dari tandon mobile tahap II akan dilakukan pengumpulan beras sumbangan dari warga RW 3.

Dimas berharap, sumbangan beras ini sebagai pelengkap bagi warga yang membutuhkan bantuan selama pandemi COVID-19.

Dalam catatan Kelurahan Gunung terdapat 1.800 warga yang membutuhkan bantuan sosial. Warga tersebut telah mendapat bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta sebanyak 988 orang dan bansos dari pemerintah pusat sebanyak 700 orang.

Sisa warga yang belum menerima bansos tahap pertama diusulkan kembali untuk menerima bansos tahap II.

"Harapan kita, dengan bantuan beras ini masyarakat terbantu sembari menunggu bantuan sosial dari pemerintah pusat dan provinsi," kata Dimas.

Jadi, lanjut Dimas, selama lima hari warga tidak lagi memikirkan beras, yang mendapat bantuan bisa mengalokasikan dananya  untuk membeli lauk atau sayur.

"Karena beras ini kebutuhan pokok, makanya kita bagikan per kepala keluarga itu 5 kilogram, supaya cukup untuk 5 hari sebelum bansos pemerintah disalurkan," kata Dimas.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020