Jembatan ruas jalan penghubung Provinsi Banten dan Jawa Barat yang melintasi kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Cipanas-Sobang-Citorek-Warung Banten-Sukabumi kembali terputus setelah diterjang hujan di daerah itu.Kami berharap secepatnya jembatan itu bisa kembali diperbaiki agar perhubungan kedua provinsi berjalan lancar
"Kita menerjunkan alat berat agar jembatan itu kembali dilintasi angkutan kendaraan roda empat," kata Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro saat dihubungi di Lebak, Rabu.
Jembatan putus yang menghubungkan antarprovinsi itu tergerus longsor di Kampung Cinyiru Kecamatan Lebak Gedong akibat curah hujan dengan intensitas tinggi hingga menyebabkan Sungai Ciberang meluap.
Saat ini, petugas di lapangan tengah mengerjakan perbaikan agar jembaran tersebut bisa kembali dilintasi angkutan kendaraan.
Selama ini, ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS sangat rawan longsor jika curah hujan tinggi.
"Kami berharap secepatnya jembatan itu bisa kembali diperbaiki agar perhubungan kedua provinsi berjalan lancar," katanya menjelaskan.
Medi (50), seorang tokoh Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengatakan bahwa jembatan yang putus karena kemiringannya mencapai 65 derajat, sehingga kerapkali terjadi longsoran tanah jika hujan deras.
"Jika hujan deras dengan intensitas tinggi maka warga melakukan imbauan kepada pengemudi kendaraan agar tidak menjadi korban kecelakaan," katanya.
Berdasarkan pantauan, sejumlah kendaraan yang hendak menuju Citorek-Warung Banten perbatasan Sukabumi terpaksa melintasi jalan Kecamatan Cipanas - Muncang-Sobang dengan jarak tempuh cukup jauh akibat jembatan terputus.
"Kami lebih memilih jalur alternatif dengan jarak tempuh cukup jauh karena tidak ada lagi akses lalu lintas," kata Ujang, seorang sopir angkutan yang hendak menuju Citorek Kabupaten Lebak.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020