Ramuan obat herbal yang diklaim anticorona inovasi Jenderal Dr Suradi disalurkan untuk sejumlah fasilitas kesehatan di Indonesia, termasuk Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.kami merasa pemerintah sudah cukup mendukung dengan obat ini
"Pak Doni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pernah meminta 50 botol untuk dikirim ke RS Wisma Atlet untuk diberikan ke pasien COVID-19, hasilnya baik dan sangat positif," kata salah satu Tim Riset Herbal COVID-19, Hadi Pranoto, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Hadi berharap obat herbal tersebut agar segera diuji secara klinis sehingga bisa segera digunakan para penderita yang terinfeksi virus corona jenis baru SARS-CoV-2.
Menurut dia, sejumlah tenaga medis RS Kariadi dan RS Polri juga sudah menggunakan obat herbal tersebut.
Baca juga: Herbal anticorona diharapkan dapat diuji
Baca juga: Peneliti IPB-UI teliti bahan alami antivirus COVID-19
"Dua rumah sakit itu juga pernah minta dikirim dan semua hasilnya juga baik. Beberapa pasien corona di sana bahkan sudah parah dan masuk ruang ICU, alhmadulillah semuanya sembuh," katanya.
Soal ramuan herbal yang belum dipakai secara masif, Hadi memaklumi karena pemerintah tentu sangat berhati-hati dalam penggunaannya.
Karena secara umum, kata dia, peneliti di seluruh dunia saat ini memang belum mampu mengurai dengan baik masalah virus SARS-CoV-2 itu.
"Tapi, pada dasarnya, kami merasa pemerintah sudah cukup mendukung dengan obat ini," katanya.
Dia berharap ramuan herbal anak bangsa tersebut dapat menjadi langkah awal untuk membantu riset menyembuhkan penderita COVID-19.
Baca juga: Akademisi: obat herbal mampu lawan COVID-19
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020