Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Gunung Kidul, Sumitro di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan rapid test massal sudah mulai dilaksanakan sejak Selasa (12/5) sampai selesai.
"Pengetesan dilakukan untuk warga yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP), tenaga puskesmas berisiko, pekerja migran Indonesia hingga anggota jamaah tablig. Totalnya ada 2.000 orang," kata Sumitro.
Ia mengatakan Dinas Kesehatan Gunung Kidul sendiri memiliki 3.100 unit alat rapid test COVID--19. Total hingga saat ini sudah digunakan sebanyak 1.076 unit.
Baca juga: Jubir: Pengunjung Indogrosir Sleman sejak 19 April ikut rapid test
Baca juga: Alat terbatas, "rapid test" massal di Gunung Kidul belum terlaksana
Pelaksanaan rapid test dilakukan di 30 puskesmas di Gunung Kidul. "Kami berharap rapid test berjalan dengan aman dan lancar,” katanya.
Seperti diketahui, rapid test ini dilatar belakangi, Kabupate Gunung Kidul masuk wilayah transmisi lokal. Selain itu, wilayah Gunung Kidul menjadi salah satu kabupaten dengan klaster baru, seperti jamaah tabliq akbar Jakarta hingga Indogrosir. Belum lagi, jumlah pemudik di wilayah ini cukup tinggi.
Baca juga: Sleman lakukan RDT 1.422 pengunjung swalayan Indogrosir
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020