• Beranda
  • Berita
  • Kondisi darurat yang bolehkan ke dokter gigi saat corona

Kondisi darurat yang bolehkan ke dokter gigi saat corona

14 Mei 2020 17:10 WIB
Kondisi darurat yang bolehkan ke dokter gigi saat corona
Ilustrasi seseorang berkonsultasi dengan dokter gigi di klinik gigi (Pixabay)

Dari PDGI sudah menganjurkan menunda tindakan scalling karena alatnya banyak mengeluarkan aerosol

Pandemi virus corona baru atau COVID-19 membatasi sebagian besar aktivitas Anda di luar rumah, salah satunya ke dokter gigi. Namun, ada sejumlah kondisi darurat yang membolehkan Anda berkonsultasi dengan dokter gigi Anda.

"Tunda ke dokter gigi jika tidak terdapat dental emergency," ujar dokter gigi Anggia Pratiwi dia dalam diskusi "Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi", via daring, Kamis.

Baca juga: Penyakit gigi dan mulut tingkatkan risiko stroke dan jantung

Baca juga: Ersa Mayori tanamkan kebiasaan rawat gigi pada anak


Dia mengatakan, kondisi ini antara lain nyeri yang tak tertahankan, gusi bengkak akibat infeksi, pendarahan yang tidak terkontrol dan trauma pada gigi serta tulang wajah akibat kecelakaan.

Untuk meredakan nyeri sebenarnya Anda bisa mencoba dulu berkumur dengan air garam. Takarannya, dalam gelas berukuran 200-250 cc atau umumnya gelas yang biasanya digunakan di warung-warung tegal (warteg), masukkan 1/2 sendok teh garam, lalu tambahkan air hangat, aduk lalu berkumurlah.

Kemudian, jika membutuhkan obat, Anda bisa meminum paracetamol karena cenderung aman.

Dengan begitu, kondisi di luar itu seperti pembersihkan karang gigi atau scalling tidak diperkenankan. Mengapa tidak boleh?

"Dari PDGI sudah menganjurkan menunda tindakan scalling karena alatnya banyak mengeluarkan aerosol. Droplet sangat dekat pada dokter dan asisten. Aerosol di udara lumayan lama bertahan," papar Anggia.

Anggia menyarankan Anda berkonsultasi via daring dengan dokter Anda karena hal ini yang memungkinkan sementara ini.

Baca juga: Prosedur veneer hanya berlaku untuk gigi tertentu

Baca juga: Tidak sembarang gigi dapat tempuh "bleaching"

Baca juga: Teknologi baru untuk perawatan gigi dan mulut

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020