Menristek di Jakarta, Kamis mengatakan sudah beberapa rumah sakit daerah mengirimkan surat ke pihaknya dan berkeinginan untuk dapat memanfaatkan Robot RAISA.
"Ini adalah suatu kesempatan tentunya bagi teman-teman yang mengembangkan untuk Robot RAISA ini tidak hanya dipakai saat ini di beberapa rumah sakit, di Rumah Sakit Universitas Airlangga, tapi juga bisa menjadi model untuk rumah sakit yang memang saat ini ditunjuk sebagai rumah sakit penanganan COVID-19," kata Menristek Bambang pada seminar via dalam jaringan (daring).
Dia mendukung penuh pengembangan robot semacam itu, baik dari segi anggaran maupun akses kepada Kementerian Kesehatan atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Baca juga: Layani pasien COVID-19, ITS-Unair kolaborasi luncurkan robot "RAISA"
Kementerian Riset dan Teknologi akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan gugus tugas terkait kebutuhan robot itu.
"Saya pikirkan barangkali ada pihak swasta yang bisa menggunakan robot ini untuk didonasikan kepada rumah sakit-rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkan," tuturnya.
Baca juga: Menristek: Robot RAISA bantu tenaga medis tangani pasien COVID-19
Untuk itu, dia meminta kepada Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Airlangga yang mengembangkan Robot RAISA untuk segera membuat standar operasional prosedur penggunaan robot, cara pemesanan dan rincian pembiayaan untuk pembelian robot itu.
Menristek Bambang juga meminta agar para pengembang robot mempertahankan standar produksi dan terus memperkuat sekaligus memperbaiki fitur dari Robot RAISA.
Saat ini pun, tim pengembang Robot RAISA terus bekerja meningkatkan kemampuan robot dengan penambahan fitur.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020