Pada April penjualan ritel Daihatsu di Indonesia hanya 5.160 unit, turun 59,8 persen dibandingkan Maret.
Marketing and CR Division Head ADM Hendrayadi Lastiyoso mengungkapkan bahwa pada April menjadi angka yang paling rendah yang pernah dicapai Daihatsu di Indonesia.
Baca juga: Daihatsu Indonesia pangkas jam kerja menjadi satu shift
Baca juga: PT ADM berikan pelatihan produksi dengan protokol COVID-19
"Selama ini totalnya hanya 24.300 dibandingkan Maret turunnya 59,8 persen, sangat rendah sekali dan ini menjadi cerita menarik belum pernah melihat angka seperti ini. Biasanya 24.000 Daihatsu tambah satu brand saja udah selesai nah ini seluruh brand jadi menurunnya signifikan sekali," ungkap Hendrayadi Lastiyoso pada digital press conference, Kamis.
Penurunan minat beli itu juga disebabkan oleh adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meminimalisir penyebaran virus membuat penjualan mobil, khususnya Daihatsu mendapat tantangan yang tidak mudah.
Kendati demikian, walaupun terdapat penurunan volume pada pasar otomotif nasional, penjualan Daihatsu selama empat bulan mengalami kenaikan secara market share (pangsa pasar).
Secara total penjualan empat bulanan, sejak Januari hingga April 2020, retail sales Daihatsu mencapai 44.346 unit dengan kenaikan pangsa pasar menjadi 18,2 persen dari volume ritel nasional 243.634 unit.
Sedangkan whole sales, Daihatsu catat sebanyak 49.443 unit dengan pangsa pasar naik menjadi 20,2 persen dari volume whole sales nasional 244.762 unit.
Dalam penjualan empat bulanan terakhir, Sigra mendominasi dengan 12.868 unit, berkontribusi sebesar 29 persen, lalu diikuti Gran Max (PU) 8.805 unit atau 19,9 persen, dan Terios 7.131 unit menjadi 16,1 persen.
Selanjutnya, Ayla menyusul dengan angka mencapai 5.332 unit atau 12,0 persen, Xenia 5.092 unit 11,5 persen, dan Gran Max (MB) 3.911 unit 8,8 persen. Untuk model Daihatsu lainnya, yakni Luxio dan Sirion, mencapai 1.207 unit 2,7 persen.
"Kami prihatin dengan kondisi pasar yang saat ini mengalami penurunan secara drastis akibat wabah COVID-19. Kami berharap kondisi ekonomi Indonesia ini dapat segera pulih dan pasar otomotif dapat bangkit dan berkembang kembali," tutup Marketing Director ADM, Amelia Tjandra.
Baca juga: Pasar mobil baru Indonesia Maret 2020 turun 3,5 persen
Baca juga: DFSK menilai pasar otomotif di Indonesia masih potensial
Baca juga: Pasar mobil lesu, pembiayaan sepeda motor baru alami peningkatan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020