• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa Irak jadi doktor pertama UIN Alauddin era pandemi COVID-19

Mahasiswa Irak jadi doktor pertama UIN Alauddin era pandemi COVID-19

14 Mei 2020 21:14 WIB
Mahasiswa Irak jadi doktor pertama UIN Alauddin era pandemi COVID-19
Suasana ujian promosi doktor di UIN Alauddin melalui daring di Makassarr, Kamis,(14/3).ANTARA/HO/Humas UIN Alauddin
Salah seorang mahasiswa international Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar asal Irak, Sabbar Dahham Sabbar, berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Islamic Branding and Marketing: An insight of Consumer Perception in Makassar, Indonesia” di hadapan para penguji, Kamis, melalui aplikasi zoom meeting akibat mewabahnya COVID-19.

Sabbar sekaligus menjadi Doktor pertama UIN Alauddin Makassar di era pandemi.

Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis yang memimpin sidang promosi tersebut, berharap hasil penelitian Sabbar ini bisa dilanjutkan menjadi artikel yang diterbitkan di jurnal bereputasi internasional.

“Ini tentu menjadi nilai tambah bagi prodi Ekonomi Islam di Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang baru saja mempertahankan akreditasi A berdasarkan penilaian BAN-PT” katanya.

Sabbar menyelesaikan pendidikan S3 di UIN Alauddin Makassar terbilang singkat. Dia hanya butuh waktu dua tahun dan dua bulan untuk mengikuti perkuliahan dan penelitian dalam konsentrasi ekonomi Islam.

Selain mendapatkan gelar di tengah pandemi COVID-19, ujian promosi ini juga menarik karena menggunakan bahasa Inggris dan Arab.

Meskipun Sabbar fasih berbahasa Indonesia, tetapi semua penguji dan promotor mengajukan pertanyaan dan berkomentar dalam bahasa Inggris dan Arab.

Ketua International Office UIN Alauddin Makassar Dr Muhaemin Latif mengatakan bahwa Sabbar adalah mahasiswa international ketiga yang berhasil memperoleh gelar doktor di UIN Alauddin Makassar. Sebelumnya, dua doktor yang telah berhasil dicetak UIN Alauddin berasal dari Thailand.

“Saat ini, masih ada dua orang mahasiswa international yang sedang menempuh program doktor yaitu dari Sudan dan Syiriah” ujarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020