• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Sumbar klaim laju penyebaran COVID-19 bisa ditekan

Gubernur Sumbar klaim laju penyebaran COVID-19 bisa ditekan

15 Mei 2020 09:28 WIB
Gubernur Sumbar klaim laju penyebaran COVID-19 bisa ditekan
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Kepala Dinas Kesehatan Merry Yuliesday. (ANTARA / Ist)

klaster penyebaran COVID-19 di daerah mulai ada yang menunjukkan kurva menurun

Laju penyebaran COVID-19 di Sumatera Barat relatif bisa ditekan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemeriksaan secara masif sehingga beberapa klaster bisa diputus.

"Beberapa klaster penyebaran COVID-19 di daerah sudah mulai ada yang menunjukkan kurva menurun. Bahkan di Kota Padang dari 15 klaster, 50 persen sudah diputus," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Kamis malam.

Klaster penyebaran di Pasaman Barat juga sudah berhasil diputus, demikian juga dengan sebagian Klaster di Pesisir Selatan. Diharapkan dengan penerapan PSBB yang diperpanjang hingga 29 Mei dan menjalankan protokol kesehatan, akan semakin banyak klaster penyebaran COVID-19 yang berhasil diputus.

Namun ada pula daerah yang sebenarnya telah berhasil memutus klaster awal yang muncul, tetapi muncul kasus baru dan dikhawatirkan menjadi klaster baru pula seperti di Bukittinggi.

Baca juga: Peningkatan kasus positif COVID-19 di Sumbar pertanda baik, sebut ahli

Baca juga: RSJ HB Saanin Padang tidak terima pasien stress akibat COVID-19


Sementara itu penyebaran COVID-19 di beberapa daerah masih menunjukkan kurva naik. Padang, Padang Panjang, Payakumbuh dan Limapuluh Kota adalah diantaranya.

Kota Padang, meski sudah ada beberapa klaster yang berhasil diputus, tetapi klaster terbesar yaitu klaster Pasar Raya Padang masih menunjukkan kurva menanjak.

Diperkirakan warga yang terpapar dari klaster itu masih akan bertambah karena hasil tracing ada seribu-dua ribu orang yang kemungkinan telah kontak dengan mereka yang positif.

Meski demikian Gubernur Irwan Prayitno menyebut semakin banyak hasil tracing yang berhasil diklarifikasi akan semakin baik karena dengan diketahui siapa yang positif, penanganannya bisa lebih maksimal sehingga penyebarannya bisa dihentikan.

Namun ia mengingatkan berdasarkan prediksi pakar, Sumbar belum mencapai periode puncak yang diperkirakan pada akhir Mei 2020. Artinya jumlah warga yang terpapar kemungkinan masih akan bertambah.

"Jangan kendurkan penerapan protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, sering mencuci tangan dan hanya keluar rumah bila sangat perlu," ujarnya.

Sementara itu Juru Bicara COVID-19 Sumbar, Jasman menyebut hingga Jumat (15/5) pagi, total warga yang positif terpapar COVID-19 di daerah itu mencapai 371 orang atau bertambah 32 orang dari hari sebelumnya. Total sembuh 86 orang dan meninggal 21 orang.

Baca juga: Sumbar siapkan program pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19
 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020