Perum Bulog pada Jumat, melakukan kegiatan operasi pasar khusus gula di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, untuk stabilisasi harga gula yang saat ini masih di atas harga acuan pemerintah yakni Rp12.500 per kilogram.kita juga memberikan kesempatan pedagang mendapat keuntungan, meskipun tidak banyak
Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa pihaknya menyalurkan gula dengan harga Rp11.000 per kg ke pedagang eceran, sehingga diharapkan harga gula di tingkat konsumen tidak lebih dari Rp12.500 per kg.
"Kemarin masih terjadi harga gula sampai Rp17.000 per kg, mulai hari ini kita berharap tidak ada lagi karena Bulog menyalurkan harga gula ke pedagang eceran Rp11.000 per kg, tapi kita juga memberikan kesempatan pedagang mendapat keuntungan, meskipun tidak banyak," kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas usai memantau kegiatan stabilisasi harga di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat.
Buwas mengatakan kegiatan stabilisasi harga yang bekerja sama dengan para pedagang pasar ini untuk menjamin harga gula nasional stabil hingga di tingkat konsumen. Operasi pasar juga serentak dilaksanakan di seluruh pasar Indonesia mulai hari ini hingga Lebaran.
Pada kegiatan operasi pasar tersebut, Bulog menyalurkan gula sebanyak 200 kg ke masing-masing toko. Setelah nanti stok habis, Bulog segera memasok kembali agar stok melimpah.
Sebagaimana diketahui bahwa harga gula pasir di tingkat konsumen sejak menjelang bulan Ramadhan hingga saat ini mencapai harga Rp19.000 per kg.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Jumat (15/5), sudah mencapai Rp17.400 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.
Dengan stok yang dikuasai, Perum Bulog sangat optimis dapat menekan harga gula kembali ke HET Rp12.500 per kg.
"Kami optimis bahwa harga gula bisa kembali ke HET, setiap pedagang nanti kita mintakan surat pernyataannya untuk menjual maksimal seharga HET Rp12.500 per kg dan jika ada yang melanggar, kita akan laporkan kepada Satgas Pangan," kata Buwas.
Gula yang digelontorkan oleh Bulog dalam operasi pasar ini merupakan stok dari 22.000 ton gula kristal putih yang baru saja didatangkan dari India, guna mengisi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Impor gula tersebut baru sebagian dari izin impor yang diberikan kepada Bulog total 50.000 ton. Impor gula ini merupakan penugasan dari hasil rakortas Kemenko Perekonomian untuk stabilisasi harga gula pasir.
Baca juga: Jelang Lebaran, Bulog gelontorkan 22.000 ton gula pasir dari India
Baca juga: Buwas ungkap birokrasi jadi alasan impor gula terlambat
Baca juga: Bulog bersama warga Cakung jual gula pasir murah Rp10.500/Kg
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020