Cafe dan bar kembali dibuka di Australia

15 Mei 2020 12:31 WIB
Cafe dan bar kembali dibuka di Australia
Seorang karyawan menyemprotkan disinfektan ke tempat duduk di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia, Selasa (12/5/2020), di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19). (ANTARA/REUTERS/LOREN ELLIOTT/TM)

Pelonggaran pembatasan telah gagal di banyak tempat di seluruh dunia dan saya tidak ingin hal itu terjadi di NSW, saya ingin orang-orang memiliki tanggung jawab pribadi

Restoran, cafe dan bar di negara bagian Australia yang paling padat penduduknya dibuka kembali pada Jumat setelah ditutup selama dua bulan berdasarkan aturan karantina wilayah virus corona.

Pembukaan kembali itu merupakan bagian dari upaya pemerintah federal untuk membuat orang kembali bekerja dan memulihkan ekonomi.

Pelonggaran langkah-langkah karantina di Negara Bagian New South Wales (NSW) dilakukan hanya sehari setelah kantor statistik nasional melaporkan rekor jumlah tinggi warga kehilangan pekerjaan dan Perdana Menteri Scott Morrison memperingatkan bahwa yang terburuk masih akan terjadi.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian memperingatkan orang-orang untuk tetap waspada dan menjaga jarak fisik saat restoran, kolam renang umum dan aktivitas bisnis lainnya dibuka kembali dengan ketentuan mereka membatasi pelanggan hingga 10 orang pada satu waktu.

"Pelonggaran pembatasan telah gagal di banyak tempat di seluruh dunia dan saya tidak ingin hal itu terjadi di NSW, saya ingin orang-orang memiliki tanggung jawab pribadi atas cara kita merespons," kata Berejiklian kepada para wartawan di Sydney, Jumat.

Baca juga: Warga Australia diminta "tetap waspada" walau pembatasan sosial mereda

Pejabat NSW melaporkan delapan kasus baru COVID-19 pada Jumat, penghitungan harian tertinggi hanya dalam seminggu. Peningkatan harian secara nasional telah melambat ke rata-rata kurang dari 20 per hari.

Para pejabat telah memuji langkah-langkah karantina wilayah yang diadopsi pada Maret, termasuk langkah menutup perbatasan negara dan memerintahkan orang untuk tinggal di rumah kecuali untuk aktivitas yang penting, untuk mengendalikan penyebaran virus.

Australia telah melaporkan sekitar 7.000 kasus COVID-19, termasuk 98 kematian, jauh di bawah jumlah yang dilaporkan di Amerika Utara dan Eropa.

Morrison telah menguraikan rencana tiga tahap untuk menghapus hampir semua tindakan karantina pada Juli dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi nasional, yang telah mengalami lebih dari dua dekade pertumbuhan tanpa gangguan sebelum pandemi. Sebagian besar ekonom sekarang memperkirakan bahwa resesi sedang terjadi.

Berdasarkan sistem federal Australia, implementasi rencana tiga tahap adalah tanggung jawab masing-masing negara bagian dan wilayah. Artinya, setiap wilayah akan mengikuti jadwal yang berbeda.

Baca juga: Negara bagian terbesar Australia longgarkan penguncian mulai 15 Mei

Di NSW, tempat sekolah juga dibuka kembali secara perlahan, rumah pribadi akan diizinkan menerima paling banyak lima tamu dan pertemuan publik dibatasi hingga 10 orang.

Di Northern Territory, yang  jumlah kasusnya rendah dan tidak ada kematian, pub dibuka tanpa batasan jumlah pelanggan dan tidak ada batasan pada pertemuan publik atau kunjungan rumah.

Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, saat ini mempertahankan sebagian besar aturan karantinanya.

Morrison menyebut data pasar tenaga kerja pada Kamis (14/5), yang menunjukkan hampir 600.000 orang kehilangan pekerjaan pada April, sebagai "memilukan" dan meminta masyarakat Australia untuk bersiap menerima lebih banyak berita buruk.

Dia pada Jumat akan bertemu dengan kabinet darurat nasional, yang dibentuk untuk menangani krisis. Kelompok itu, yang termasuk para pemimpin negara bagian dan wilayah, akan mendengarkan pemaparan dari gubernur Bank Sentral Australia dan para pemimpin keuangan lainnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Negara bagian Victoria buka kembali sekolah lebih cepat dari perkiraan

​​​​​​​Baca juga: Batuk-batuk saat pidato di parlemen, Menkeu Australia tes COVID-19

 

Usia bawah 45 tahun bekerja saat PSBB, bagus untuk ekonomi

Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020