Pameran yang mengangkat tema Move On tersebut dikuratori oleh kurator Galeri Nasional, Citra Smara Dewi.
"Tema Move On diambil karena memiliki banyak makna. Salah satunya sebagai bagian ekspresi visual yang dikaitkan dengan semangat dinamika gerak," ujar Citra.
Citra menambahkan sketsa merupakan bagian dari seni rupa yang menangkap peristiwa atau momentum. Kecepatan karya merupakan hal yang penting dalam suatu sketsa.
Baca juga: Mizan gelar pameran buku daring, ada diskon hingga 90 persen
Baca juga: Fotografer ANTARA Bali gelar pameran daring "Melihat Pulau Dewata"
Dia menjelaskan Yusuf yang juga seorang jurnalis itu, kerap menggambar sketsa bahkan saat sedang liputan acara budaya. Kemudian, tema tersebut dikaitkan dengan ajakan agar pandemi COVID-19 cepat berlalu.
"Dan kita bisa menuju kehidupan yang lebih baik lagi," kata dia.
Pameran itu menampilkan 70 sketsa yang dikumpulkan sejak 2002. Sejumlah tema diangkat mulai dari kemanusiaan, keagamaan, hingga pandemi COVID-19.
"Yang menarik, Yusuf juga mengangkat tema perempuan yang memang sejak dulu menjadi inspirasi seniman. Namun, Yusuf menggambarkannya sebagai sosok yang mandiri dan punya semangat juang," kata dia.
Karya sketsa milik Yusuf tersebut memiliki beragam medium. Mulai dari tinta, akrilik, oil pastel, soft pastel, charcoal, sampai kopi Tanah Toraja.
Pameran tersebut dibuka oleh Sekretaris Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sri Hartini. Sri mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Yusuf Susilo Hartono.
"Ini merupakan kesempatan yang luar biasa. Kami berharap dengan pameran ini dapat menjadi contoh baik atau pendorong bagi seniman lainnya untuk terus berkarya meski pada saat pandemi COVID-19," kata Sri Hartini.*
Baca juga: Kemendikbud: Pertunjukan budaya via daring perkuat pembelajaran daring
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020