Profesor Klaus Cichutek, kepala Institut Paul Ehrlich, mengatakan kepada harian Mannheimer Morgen bahwa ia berharap proyek penelitian vaksin saat ini di Jerman akan mencapai progres dalam beberapa bulan ke depan.
Menurutnya, sebuah calon vaksin sudah bisa siap paling cepat pada musim gugur untuk percobaan tahap akhir, saat kemanjuran serta keamanan akan dievaluasi sebelum mengantongi persetujuan untuk digunakan oleh masyarakat.
"Jika semua uji klinis ini sukses, menjelang akhir tahun atau awal tahun depan kita dapat membahas bagaimana melanjutkan proses persetujuan," katanya.
Pada April, perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, mulai melakukan uji coba potensi vaksin COVID-19 pada manusia setelah menerima kewenangan dari Institut Paul Ehrlich.
Profesor Cichutek menyebutkan tiga pusat riset lainnya di Jerman juga diharapkan segera memulai uji coba klinis untuk calon vaksin mereka.
Para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia berlomba-lomba menemukan vaksin untuk virus corona, yang muncul di China pada Desember lalu dan telah menginfeksi hampir 4,38 juta orang secara global serta menelan lebih dari 298.000 korban jiwa.
Sambil menunggu vaksin ditemukan, para ahli mengobati pasien dengan obat antimalaria, termasuk hydroxychloroquine dan chloroquine, yang telah menunjukkan hasil positif untuk pengobatan penyakit paru-paru terkait COVID-19.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Sanofi: Vaksin COVID-19 akan menjangkau seluruh dunia serentak
Baca juga: Trump akan kerahkan militer distribusikan vaksin COVID-19 di AS
Baca juga: WHO lihat "data berpotensi positif" dalam pengobatan COVID-19
Doni Monardo: Indonesia bebas COVID-19 setelah vaksin ditemukan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020