• Beranda
  • Berita
  • Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia

Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia

15 Mei 2020 16:18 WIB
Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (tengah) saat acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau, Jumat(15/5/2020). ANTARA/ Rendhik Andika

"Ini bentuk keberpihakan pemerintah pusat pada Kalteng. Saya hadir mewakili Pemerintah Pusat bahwa Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas dan lainnya didorong menjadi pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Lim

Kementerian Pertanian mendorong Provinsi Kalimantan Tengah menjadi salah satu lumbung pangan di Indonesia.

"Ini bentuk keberpihakan pemerintah pusat pada Kalteng. Saya hadir mewakili Pemerintah Pusat bahwa  Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas dan lainnya didorong menjadi pusat kekuatan ekonomi dan pangan di Indonesia," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat meninjau Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat sore.

Pernyataan itu diungkapkan disela acara Gerakan Tanam Padi Serentak di Desa Belanti Siam, Kecataman Pandih Batu, Pulang Pisau.

Pada hari pencanangan gerakan tanam padi bersama Kelompok Tani Sido Mekar, Desa Belanti Siam Blok A, Kecamatan Pandih Batu seluas 72 Ha dengan Padi Inbrida Varietas Unggul Baru INPARI-42 dan Padi Hibrida SUPADI.

Luas Baku Sawah Kecamatan Pandih Batu seluas 11.139 Ha, sedangkan luas baku sawah Desa Belanti Siam seluas 1.178 Ha, dan hampir 75 persen telah melaksanakan Indek Pertanaman (IP) 200 dan sebagian sudah melaksanakan IP-300 dengan produktivitas rata-rata 5,5 7,0 Ton/Ha.
Baca juga: Pemerintah siapkan lahan lumbung padi baru di Kalimantan

Tahun 2020 Kabupaten Pulang Pisau menerima bantuan pemerintah dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah seluas 9.278 Ha dan yang sudah tersalur ke petani berupa bantuan Sarana Produksi (Benih, Pupuk, Pestisida dan Herbisida) untuk Musim Tanam (MT) April September 2020 mencapai 7.869 Ha (84,81 persen) dan terdapat 300 Ha untuk pengembangan Padi Organik.

Syahrul mengatakan, sektor pertanian seperti padi, sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan teknologi, mesin dan bibit yang tepat, dalam waktu yang relatif singkat akan mendapatkan hasil maksimal.

"Mari manfaatkan lahan yang ada. Manfaatkan teknologi, riset, serta segala sumber daya agar pengembangan padi di Kabupaten Pulang Pisau maksimal sehingga meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat," katanya.

Dalam rangka memaksimalkan segala potensi pengembangan padi di Desa Belanti Siap Syahrul meminta jajaran di tingkat kementeriannya menyiapkan industri hulu-hilir.

"Saya minta dirjen dalam waktu satu bulan menyediakan tambahan alat pertanian di Kabupaten Pulang Pisau. Termasuk alat penggilingan yang paling modern. Saya lihat potensi di sini luar biasa," katanya.
Baca juga: Kementan siapkan Kalteng sebagai lumbung perkebunan dan hortikultura

Sementara itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengapresiasi dan menyambut baik program pemerintah pusat yang terus mendorong wilayahnya menjadi salah satu lumbung nasional.

Dia mengatakan, pembangunan di bidang ekonomi telah banyak membawa dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pertanian.

Kalimantan Tengah salah satu daerah yang mampu mempertahankan sebagai daerah surplus produksi beras selama lebih kurang 10 tahun terakhir, tidak hanya produksi padi saja namun produksi jagung dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Dia menambahkan pada 2015 produksi jagung 8.940 ton pipilan kering dan tahun 2019 produksi jagung sebesar 71.000 ton menjadi 118.000 ton pipilan kering, naik hampir 1.000 persen.
Baca juga: Pemprov Kalteng sediakan lahan pertanian organik terbesar

Luas baku sawah Kalimantan Tengah 2018 seluas 186.510 Ha. Mengacu pada Ketetapan Menteri ATR/BPN Nomor : 686/SK-PG.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 Perihal Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 seluas 136.486 Ha. Hal ini menyebabkan penurunan produksi beras, meskipun tahun 2020 tetap surplus 75.616 Ton Beras, kata Sugianto.
 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020