• Beranda
  • Berita
  • Wall Street berakhir menguat meskipun penjualan ritel catat penurunan

Wall Street berakhir menguat meskipun penjualan ritel catat penurunan

16 Mei 2020 08:27 WIB
Wall Street berakhir menguat  meskipun penjualan ritel catat penurunan
Seorang pria mengenakan masker saat dia berjalan di Wall Street selama wabah virus corona di New York. ANTARA/REUTERS/Sinéad Carew/am.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 60,08 poin atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 23.685,42 poin. Indeks 30-saham unggulan telah turun lebih dari 270 poin di awal sesi perdagangan.

Saham-saham Wall Street membalikkan kerugian awal menjadi berakhir lebih tinggi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), sekalipun setelah data menunjukkan rekor penurunan penjualan ritel negara di Amerika Serikat akibat pandemi virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 60,08 poin atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 23.685,42 poin. Indeks 30-saham unggulan telah turun lebih dari 270 poin di awal sesi perdagangan.

Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 11,20 poin atau 0,39 persen menjadi berakhir pada 2.863,70 poin dan Indeks Komposit Nasdaq naik 70,84 poin atau 0,79 persen menjadi ditutup di 9.014,56 poin.

Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah di tengah kejatuhan penjualan ritel AS

Namun, untuk minggu ini S&P 500 turun 2,3 persen, penurunan mingguan terbesar sejak minggu 20 Maret. Dow turun 2,7 persen untuk minggu ini sementara Nasdaq turun 1,2 persen, menandai penurunan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 3 April.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan layanan komunikasi dan consumer discretionary masing-masing naik 1,26 persen dan 1,06 persen, melampaui sektor-sektor lainnya. Sementara itu, utilitas turun 1,41 persen, kelompok dengan kinerja terburuk.

Penjualan ritel AS merosot 16,4 persen pada April, Departemen Perdagangan melaporkan pada Jumat (15/5/2020), lebih buruk dari perkiraan penurunan 12 persen. Ini adalah penurunan penjualan ritel paling tajam karena pandemi COVID-19 memaksa orang Amerika untuk tetap tinggal di rumah dan banyak bisnis tutup.

Data tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump meningkatkan ketegangan perdagangan dengan China, dengan bergerak untuk memblokir pengiriman semikonduktor ke Huawei Technologies China dari pembuat chip global. Kekhawatiran perdagangan mengirim indeks Philadelphia Semiconductor turun lebih dari dua persen.

Baca juga: Indeks FTSE 100 naik 1,01 persen, hentikan penurunan saham Inggris

China dengan cepat merespons dengan sebuah laporan yang mengatakan siap menempatkan perusahaan AS di "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan," menurut Global Times, seperti dikutip oleh Reuters.

Kombinasi dari ketegangan perdagangan dan data yang lemah telah mengirim S&P 500 turun sekitar 1,3 persen di awal sesi, tetapi untuk sebagian besar sesi sore terombang-ambing antara wilayah positif dan negatif.

"Kami mendapat kegelisahan Jumat (15/5/2020) pada perdagangan China tetapi sore ini pasar mengalihkan fokus pada pembukaan kembali," kata John Augustine, kepala investasi di Huntington National Bank di Columbus, Ohio.

Dalam data ekonomi lainnya, angka awal survei sentimen konsumen AS naik menjadi 73,7 pada Mei dari 71,8 pada April, Universitas Michigan mengatakan Jumat (15/5/2020). Para ekonom telah memperkirakan penurunan kecil.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020