Hal itu membuat Negeri Tirai Bambu mengambil langkah-langkah "balasan" untuk menjaga perusahaan asal China tersebut.
"Amerika Serikat menggunakan kekuatan nasional dan apa yang yang disebut keamanan nasional sebagai alasan. Mereka juga menyalahgunakan kontrol ekspor untuk menekan beberapa perusahaan tertentu di negara lain," kata kementerian perdagangan China, dikutip dari Reuters, Senin.
Baca juga: THR cair, ini rekomendasi ponsel baru sesuai budget
Baca juga: 5G Huawei bakal hadir di 18 merek mobil
Reuters mengutip laporan surat kabar China, Global Times, yang mengutip sumber anonim, bahwa negara akan menaruh perusahaan asal Amerika Serikat ke dalam "daftar entitas yang tidak bisa dipercaya".
Tindakan balasan itu termasuk menyelidiki dan melarang sejumlah perusahaan asal AS, antara lain Apple Inc, Qualcomm Inc dan Cisco Systems Inc.
AS pada Jumat (15/5) pekan lalu memblokir chip buatan Huawei Technologies, peraturan berlaku efektif mulai tanggal tersebut dan masa tenggang hingga 120 hari.
Baca juga: Huawei sudah pulihkan 90 persen kapasitas produksi
Baca juga: Huawei bangun BTS 5G di ketinggian 6.500 meter Everest
Baca juga: Huawei rilis seri laptop MateBook dan tablet MatePad di Indonesia
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020