"Gelis kami ciptakan sebagai kendaraan niaga yang berbasis pada energi listrik yang terbarukan. Kendaraan ini mudah digunakan, serta tidak membutuhkan perhatian khusus dalam hal perawatan," kata pimpinan PT SPI Budi Prasetyo dalam keteragan resminya, Senin.
Kendaraan niaga roda tiga hemat energi dan ramah lingkungan tersebut akan segera diproduksi dan dipasarkan secara luas ke seluruh Tanah Air.
Lebih lanjut, Budi mengatakan tercetusnya penciptaan Gelis karena adanya dorongan dari keinginan dan juga harapan dari perusahaan untuk bisa membantu para pedagang UMKM di Indonesia.
"Kami ingin membuat pedagang UMKM lebih maju dalam berusaha. Dengan Gelis mereka tidak perlu lagi mendorong gerobak dengan tenaga sendiri. Dengan begitu, pekerjaan jadi lebih efisien, dan para pekerja UMKM mampu meningkatkan taraf ekonominya," kata Budi.
Mendorong Ekonomi Indonesia
Kehadiran Gelis di tengah UMKM akan dapat mendorong perkembangan perekonomian nasional, sekaligus memberikan dampak pada penciptaan lingkungan hidup yang lebih baik.
Chief Marketing Officer PT SPI, Ary Tjahyono menyatakan, PT SPI juga telah menyiapkan perangkat-perangkat pendukung untuk efektifitas penggunaan Gelis. Salah satu yang utama adalah jaringan pemasaran dan layanan purnajual.
"Kami telah bekerjasama dengan perusahaan aplikasi berbasis online yang telah familiar di tengah masyarakat untuk menunjang efektifitas Gelis. Lewat aplikasi ini konsumen dan calon konsumen bisa mengetahui segala hal tentang Gelis melalui telepon selular," ungkap Ary.
Dengan aplikasi khusus bertajuk HEY Indonesia, segala kebutuhan pelanggan GELIS bisa dilayani secara efektif dan tepat sasaran.
Pada tahap awal, PT SPI mampu memproduksi 10 unit per hari di pabrik di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Kapasitas produksi ini akan terus dikembangkan seiring bertumbuhnya jumlah permintaan pasar.
Beberapa komponen pembuatan Gelis juga telah diproduksi di dalam negeri, seperti baterai, sasis, bodi, serta beberapa perangkat kendali. Sedangkan beberapa komponen lain, seperti motor listrik, pengontrol, gandar, sistem kemudi, dan roda, masih diimpor.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa PT PSI akan terus menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) seiring perkembangan.
"Kita berharap nantinya semua komponen akan diproduksi di Indonesia. Ini sudah menjadi komitmen kami," kata Head of Engineering PT SPI, Hadian Permana seraya menambahkan.
Kualitas, performa, dan durabilitas hasil kerja anak bangsa ini telah ditunjukkan melalui produk tipe pertama, yaitu Gelis 300. Berbekal motor elektrik berdaya 800 Watt dengan suplai daya dari baterai tipe VRLA 48v-26AH, Gelis 300 mampu melaju hingga kecepatan maksimum 30 Km/jam dengan jarak tempuh rata-rata 30 Km.
Gelis 300 yang didukung rangka ringan dengan berat kotor mencapai 600 Kg mampu mengangkat beban hingga 300 Kg. Hal ini dapat dilakukan berkat penggunaan per belakang model daun (per pikul) dan suspensi depan telescopic.
Kendaraan tiga roda berpenggerak roda belakang ini juga mampu menanjak hingga sudut kemiringan 15 derajat. Gelis 300 akan tersedia di pasaran dalam empat varian, yaitu Gelis Light Metal, Gelis Retro, dan Gelis Cargo dengan harga berkisar mulai Rp20 juta, serta Gelis Garb dibanderol mulai kisaran Rp21 juta.
Di samping itu PT. SPI juga telah menyiapkan dua tipe lain, yaitu Gelis 200 dan Gelis 150 dalam harga jual yang belum ditetapkan. Gelis 200 sendiri difungsikan sebagai kendaraan khusus pengiriman barang cepat di dalam kota.
Sementara Gelis 150 yang berpenggerak roda depan dengan sasis rendah berfungsi sebagai kendaraan angkut sampah dan angkut barang di ruang tertutup (indoor).
"Gelis 150 cocok untuk mendukung perpindahan barang di dalam mall, rumah sakit, atau pabrik," kata Ary.
Baca juga: Kemenristek upayakan produk inovasi masuk katalog pengadaan pemerintah
Baca juga: Motor listrik bertanda tangan Jokowi laku Rp2.5 miliar
Baca juga: GreenMo sumbangkan moped listrik untuk layanan antar makanan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020