Sehingga, kami meyakini bahwa ACT adalah salah sau lembaga yang cepat dan tanggap dalam menanggulangi hal-hal yang berkaitan dengan bencana
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyerahkan bantuan untuk guru yang terdampak COVID-19 melalui lembaga kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT).
PGRI menyerahkan donasi senilai Rp412 juta kepada ACT dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penyerahan bantuan tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Kami anggota PGRI di seluruh DKI Jakarta merasa terpanggil untuk membantu rekan-rekan guru dan masyarakat, khususnya di wilayah DKI Jakarta, dalam rangka menanggulangi COVID-19," ujar Sekretaris PGRI Jakarta, Adi Dasmin, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan ACT merupakan lembaga yang mengumpulkan donasi dan langsung diberikan kepada yang berhak untuk menerimanya.
"Sehingga, kami meyakini bahwa ACT adalah salah sau lembaga yang cepat dan tanggap dalam menanggulangi hal-hal yang berkaitan dengan bencana,” katanya.
Presiden ACT Ibnu Khajar menyambut baik atas bantuan dari PGRI dalam menanggulangi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19.
Baca juga: PGRI: Pandemi COVID-19 momentum guru untuk bangkit
Ia mengapresiasi dukungan nyata dari PGRI itu, terlebih semua guru yang tergabung dalam PGRI telah menyisihkan sebagian rezeki mereka untuk membantu saudara sebangsa yang membutuhkan.
“Separuh donasi ini akan kami bagikan untuk program pangan dalam program Jakarta Care Line karena program ini adalah program unggulan dalam program KSBB dengan Pemprov DKI Jakarta. Separuh lagi kami akan bekerja sama dengan PGRI untuk kita salurkan dalam program Sahabat Guru Indonesia (SGI), kepada sekitar 200 guru honorer di Jakarta supaya menjadi bekal mereka selama Ramadhan,” katanya.
Ibnu berharap, berbagai elemen masyarakat di Jakarta dan sekitarnya turut memberikan dukungan terbaiknya bagi program-program kemanusiaan ACT untuk penanganan dampak COVID-19.
Hingga 10 Mei 2020, ACT telah menjangkau 1,3 juta penerima manfaat melalui sekitar 10.000 aksi penanganan dampak COVID-19.
Seluruh aksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan medis, akan tetapi juga membantu warga yang terdampak secara sosial dan ekonomi.
Baca juga: PGRI minta pemerintah mudahkan akses internet untuk belajar di rumah
Baca juga: PGRI berharap pemerintah segera bayarkan tunjangan profesi guru
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020