"Kita pinjam untuk pusat isolasi dan kita benahi sedikit-sedikit untuk kemudian dilengkapi dengan alat-alat kesehatan. Mudah-mudahan dapat menjadi solusi ketika banyaknya transmisi positif di Kabupaten Bogor," ujarnya usai peresmian.
Menurutnya, bangunan dua lantai itu berkapasitas 84 tempat tidur, khusus ruang isolasi ODP ada di lantai bawah dengan jumlah 64 tempat tidur, sedangkan ruang isolasi PDP di lantai atas tersedia 20 tempat tidur.
"Pasien di sini untuk usia 15 tahun ke atas laki-laki dan perempuan. Jadi tidak untuk anak-anak, karena anak-anak penangannya harus di rumah sakit khawatir terjadi yang tidak diinginkan," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia menyebutkan bahwa pusat isolasi ini diperuntukkan bagi ODP dan PDP gejala ringan, karena keberadaannya bersifat membantu rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kabupaten Bogor yang mayoritas sudah penuh karena menjadi tempat penanganan pasien virus corona COVID-19.
"Saya sih berharap ini tidak terpakai ya, saya harap pandemi segera berakhir tapi ini untuk jaga-jaga karena di prediksi lebaran (pandemi) masih tetap. Kalau masyarakat tidak physical distancing, tidak menggunakan masker dan berkerumun, itu dapat berbahaya buat masyarakat jadi kita jaga-jaga saja, supaya ketika terjadi itu kita sudah siap," tuturnya.
Ade Yasin mengatakan, keberadaan pusat isolasi itu untuk mendekatkan pelayanan kesehatan terhadap ODP dan PDP yang berdomisili di barat dan utara Kabupaten Bogor. Sementara, bagi yang berdomisili di selatan, tersedia pusat isolasi di wilayah Cisarua Kabupaten Bogor..
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020