Sebanyak 128 jiwa warga Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mengungsi dengan protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat banjir, Selasa pagi.Pengungsi dibagi beberapa lokasi agar tidak padat untuk mengantisipasi penularan COVID-19
"Tempat pengungsian kita bagi beberapa lokasi agar mereka bisa saling menjaga jarak dan tidak terlalu penuh," kata Camat Kramat Jati, Eka Darmawan, melalui sambungan telepon di Jakarta.
Saat ini pengungsi dibagi dalam tiga lokasi penampungan di antaranya berada di Masjid Darussalam, Posko RW05 dan rumah warga.
Baca juga: Selasa pagi, banjir rendam 17 RW di Jaktim dan sebagian Jaksel
Baca juga: TMA Katulampa jadi siaga IV, air menuju ke Jakarta
Baca juga: BPBD imbau warga bantaran Sungai Pesanggrahan waspada banjir
Eka mengatakan pihak kelurahan setempat telah diarahkan untuk selalu menerapkan ketentuan jaga jarak terhadap pengungsi untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
Sebanyak 128 pengungsi tersebut tergabung dalam 38 kepala keluarga (KK) yang diarahkan mengungsi di tiga lokasi.
Setiap KK di lokasi pengungsian diimbau untuk menjaga jarak aman minimal 1 meter serta menggunakan masker.
Eka menambahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dapur umum Suku Dinas Sosial Jakarta Timur untuk memasok bantuan makanan.
"Sudah dikoodinasikan dengan dapur umum Sudin Sosial saat air mulai masuk ke permukiman penduduk," katanya.
Sebelumnya diberitakan banjir di Kelurahan Balekambang menyergap warga di RW05 dengan ketinggian air 40-100 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebutkan banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciliwung sejak pukul 03.00 WIB.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020