"Kami menargetkan di setiap RT ada relawan, karena pemutusan rantai penularan COVID-19 memang ada di masyarakat," kata Andre saat jumpa pers yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia dipantau di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sumut kirim 38 relawan medis ke Wisma Atlet Jakarta
Andre mengatakan relawan COVID-19 terbagi menjadi dua jenis, yaitu relawan medis dan relawan nonmedis. Untuk relawan medis, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah bekerja sama dengan Kementerian kesehatan untuk memberikan pelatihan.
Sedangkan untuk relawan nonmedis, Gugus Tugas sudah melatih 2.953 orang mulai dari topik kerelawanan, tentang COVID-19, penanganan penyebaran COVID-19, dan data penyebaran COVID-19.
"Jadi semua relawan yang sudah mengikuti pelatihan sudah tahu data mutakhir tentang penyebaran COVID-19 dan memiliki persepsi yang sama dalam penanganan COVID-19," tuturnya.
Baca juga: Gugus Tugas Penanganan COVID-19 butuh lebih banyak relawan medis
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 tutup sementara penerimaan relawan non-medis
Menurut Andre, sudah ada 30.098 relawan medis dan nonmedis yang bergabung untuk menangani COVID-19 yang disebabkan virus corona jenis baru.
"Kami menggandeng berbagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, walaupun yang terdaftar 30 ribu lebih, yang bekerja di lapangan mencapai 100 ribu lebih," katanya.
Dari 30.098 relawan tersebut, 7.115 orang merupakan relawan medis dan 22.983 orang relawan nonmedis. Mereka tersebar di seluruh Indonesia, tetapi sekitar 70 persen bertugas di Pulau Jawa yang merupakan episentrum penyebaran COVID-19.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020