Apalagi, gugusan pulau-pulau yang terbentang di Indonesia dikelilingi oleh aneka ragam kekayaan sumber daya hayati laut yang menjanjikan potensi sumber daya ekonomi dari kegiatan kelautan dan pariwisata bahari dengan segala variannya.
"Dalam hal ini, laut harus kita sadari merupakan sumber kehidupan sekaligus media pemersatu dan media penghubung antarpulau di Indonesia dan antarnegara di dunia," kata Bamsoet saat membuka kuliah umum kebangsaan secara virtual "Maritim Indonesia dan Momentum Kebangkitan Nasional" di Jakarta, Rabu.
Sebagaimana dipahami bersama, kata mantan Ketua DPR RI ini, bangsa Indonesia hidup dalam garis alamiah yang sangat luas, indah, dan potensial bagi masa depannya. Posisi geografis yang sangat strategis sebagai poros jalur pelayaran dan perdagangan dunia, poros yang juga dihiasi dengan estetika lingkungan yang sulit ditandingi oleh negara kepulauan lain.
"Sebagai bangsa yang besar, kini saatnya Indonesia mengambil peran di antara bangsa-bangsa dunia dengan penuh kehormatan, harga diri, dan daya saing yang unggul. Inilah saat yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk membumbungkan asa dan upaya untuk menyusun kembali kejayaan peradaban bangsa dalam kemaritiman," jelas Bamsoet.
Baca juga: Menteri Susi ingatkan jangan terus eksploitasi sumber daya kelautan
Baca juga: Menristekdikti: Eksplorasi maritim Indonesia harus gunakan teknologi
Baca juga: Menteri Susi: Perlu penataan sumber daya manusia perikanan, kelautan
Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini, sebagai bangsa yang sudah merdeka dan berdaulat, momentum kebangkitan nasional harus dimaknai sebagai ikhtiar untuk membangkitkan kesadaran bersama dalam mengenali dan memanfaatkan potensi-potensi dan posisi strategis lndonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini penting sebagai upaya mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Mengingat besarnya fungsi laut bagi bangsa Indonesia, idealnya seluruh aspek kehidupan dan penyelenggaraan negara mempertimbangkan lingkup geostrategik, geopolitik, geoekonomi, dan geososial budaya sebagai satu kesatuan negara kepulauan," tutur Bamsoet.
Oleh karena itu, Bamsoet mendorong agar ke depannya kerangka pikir, sikap, dan tindak bangsa harus didasari oleh kesadaran bahwa kemaritiman Indonesia adalah tuntutan dan kebutuhan bagi bangsa lndonesia. Dengan kesadaran itu, pengelolaan kemaritiman yang optimal dan dilandasi rasa nasionalisme akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
Perwujudan negara maritim, lanjut dia, juga tidak lepas dari arah pembangunan nasional yang menyeluruh dan berkesinambungan untuk mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni mewujudkan kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
"Agar cita-cita tersebut terwujud, tentu diperlukan hadirnya haluan negara yang akan memberi panduan serta kepastian akan arah pembangunan nasional, capaian-capaian, dan kesinambungannya," pungkas Bamsoet.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020