"Delapan pasien sembuh itu, terdiri enam pasien yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bantul dan dua orang dirawat di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Kamis petang.
Pasien pertama adalah laki-laki usia 32 tahun, asal Kecamatan Banguntapan, yang dirawat di RSLKC Bantul dengan riwayat perjalanan dari luar daerah (pelaku perjalanan). Kedua, laki-laki usia 34 tahun, asal Bambanglipuro, yang dirawat di RSLKC, pasien merupakan bagian dari Klaster Indogrosir.
Ketiga, adalah laki-laki berusia 45 tahun, asal Kecamatan Kasihan, yang dirawat di RSLKC, bagian dari Klaster Indogrosir. Pasien keempat, laki-laki berusia 32 tahun, asal Kecamatan Kasihan, yang dirawat di RSLKC juga bagian dari Klaster Indogrosir.
Pasien kelima adalah perempuan berusia 55 tahun, asal kecamatan Srandakan, yang dirawat di RSLKC, merupakan pelaku perjalanan. Keenam, perempuan berusia 34 tahun, asal Kecamatan Pandak, yang dirawat di RSLKC.
Pasien ketujuh adalah perempuan berusia 13 tahun, asal Kecamatan Piyungan, yang dirawat di RSPS bagian dari Klaster Jamaah Tabligh Jakarta, dan pasien kedelapan adalah perempuan berusia 19 tahun, asal Kecamatan Piyungan, yang dirawat di RSPS juga dari Klaster Jamaah Tabligh Jakarta.
Selain penambahan pasien sembuh, Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul tersebut juga menginformasikan adanya tambahan pasien konfirmasi positif baru satu orang.
"Penambahan positif satu orang, yaitu perempuan berusia 43 tahun, asal Kecamatan Sewon. (Pasien) saat ini dirawat di RSS (RSUP Dr Sardjito)," kata pria yang akrab disapa dokter Oky itu.
Terkait riwayat yang menjadi penyebab pasien asal Sewon terkonfirmasi positif, Gugus Tugas Bantul belum bisa menjelaskan secara resmi, namun dia memastikan tidak ada klaster baru penyebaran corona yang berkembang di Bantul. "Klaster tidak bertambah," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020