Sistem pada aplikasi pelacakan dan penelusuran COVID-19 yang dikembangkan Inggris sedang mengalami gangguan teknis, namun pemerintah menyatakan bahwa aplikasi tersebut akan siap digunakan.Sistem pelacakan dan penelusuran ini akan segera siap,
"Sistem pelacakan dan penelusuran ini akan segera siap," kata Menteri Muda James Brokenshire, pejabat di Kementerian Dalam Negeri Inggris yang bertanggung jawab untuk urusan keamanan, dalam wawancara dengan Sky News, Kamis.
"Kami tentu ingin melihat aplikasi ini dijalankan dengan baik dan efektif, setelah belajar dari pengalaman penggunaannya di Pulau Wight serta menangani sejumlah kendala teknis demi memastikan aplikasi ini bisa sehebat yang kami mampu buat," dia menambahkan.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Rabu (20/5) bahwa program penelusuran orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 akan dijalankan mulai 1 Juni mendatang.
Program tersebut dianggap sebagai langkah kunci untuk kemudian membuka kembali perekonomian di Inggris, namun juga diiringi kritik setelah anggota dewan dari pihak oposisi menyebut aplikasi itu gagal diluncurkan tengah bulan ini.
Aplikasi telepon pintar yang dikembangkan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) itu tengah diuji coba di Pulau Wight, dan pemerintah menyebut lebih dari setengah jumlah penduduk di sana telah mengunduhnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris ingin memulai kembali ekonomi secara hati-hati
Baca juga: Warga Inggris diminta bersepeda ke kantor saat penguncian dilonggarkan
Baca juga: Kematian akibat corona di Inggris lampaui 38 ribu, terparah di Eropa
Pewarta: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020