Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga yang tinggal di ibu kota agar tetap tinggal di rumah meski dua hari lagi perayaan Idul Fitri 1441 H akan dilaksanakan.masyarakat diminta tetap di rumah agar Jakarta dapat menyiapkan diri memulai fase transisi menuju 'Normal Baru' selama dua pekan ke depan
"Menuju Idul Fitri banyak yang melaksanakan kegiatan di luar rumah, baik untuk berbelanja maupun persiapan Idul Fitri. Itu semua punya potensi penularan (COVID-19). Karena itulah hari-hari ke depan penting bagi kita semua untuk tetap berada di rumah," kata Anies dalam siaran langsungnya di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Anies meminta masyarakat untuk tetap di rumah agar Jakarta dapat menyiapkan diri memulai fase transisi menuju 'Normal Baru' selama dua pekan ke depan.
"Bila tidak disiplin, kita longgar, maka dua pekan ke depan akan terpaksa diteruskan (PSBB)," kata Anies.
Baca juga: Meniti fase penghabisan di Jakarta
Baca juga: Anies: Masyarakat yang tetap di rumah adalah pahlawan
Baca juga: Setelah PSBB ke-3, Jakarta masuk "new normal"
Dalam siaran langsungnya itu, Anies juga mengajak Ketua MUI Provinsi DKI Jakarta dan Ketua DMI Wilayah DKI Jakarta untuk mengajak masyarakat tetap beribadah di rumah khususnya pada saat merayakan Takbir dan Shalat Id.
"Mari tetap stay di rumah kita masing-masing. Warga Jakarta mari tetap di Jakarta melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Insyaallah itu tidak akan mengurangi nilai pahala kepada Allah," kata Ketua MUI Provinsi DKI Jakarta KH Munahar Muchtar.
Anies juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan mudik lokal agar tidak menyebarkan COVID-19 lewat mobilisasi di kawasan Jabodetabek.
"Kita berharap kepada semua untuk melindungi saudara-saudara kita di kampung melindungi masyarakat kita. Juga bila terjadi arus mudik lalu arus balik, potensi terjadi gelombang kedua sangat besar karena itu pesan kita jangan mengambil sikap yang tidak mementingkan kepentingan orang banyak lindungi diri anda, lindungi orang lain, melindungi keluarga. Banyak di antara kita yang sudah terpapar COVID-19 tapi tidak memiliki gejala inilah yang sangat berbahaya," kata Anies.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020