Toulouse dan Amiens sama-sama terdegradasi dari liga papan atas Prancis itu, sedangkan Lyon gagal memenuhi kualifikasi Eropa ketika kompetisi dihentikan karena virus corona.
Ketika LFP, yang menjalankan dua divisi teratas sepak bola Prancis, memutuskan akhir bulan lalu untuk mengakhiri musim, masih ada 10 dari 38 pertandingan yang dijadwalkan untuk dimainkan.
Keputusan itu diambil setelah pemerintah Prancis mengesampingkan prospek pertandingan kembali sebelum Agustus.
Baca juga: Amiens ajukan gugatan hukum menentang keputusan degradasi
Baca juga: Liga Prancis diakhiri, PSG ditunjuk jadi juara
Dengan musim diakhiri, Paris Saint-Germain ditetapkan sebagai juara dan juga berarti bahwa dua tim terbawah klasemen, Amiens dan Toulouse, diturunkan ke Ligue 2. Sedangkan Lorient dan Lens telah dipromosikan untuk dua tempat pengganti.
Hakim pengadilan administrasi Paris "secara logis mempertahankan ... bahwa keputusan yang diambil oleh dewan direksi liga pada 30 April hanya bisa ditentang di hadapan Dewan Negara," kata LFP dalam sebuah pernyataan Jumat, seperti dikutip AFP.
Lyon menilai LFP tidak berusaha keras untuk menyelamatkan musim, sementara di negara Eropa lainnya upaya untuk memulai kembali sepak bola sudah dilakukan dengan sejumlah format.
Amiens mengatakan mereka merasa keputusan itu "tidak adil" setelah musim berakhir lebih awal karena mereka hanya empat poin dari posisi aman.
"Keputusan itu merupakan hukuman dari liga. Itu tidak adil," kata presiden klub, Bernard Joannin, Selasa.
Toulouse 17 poin dari tempat aman ketika musim dihentikan pada bulan Maret.
"Ada lebih dari 30 poin yang dimainkan," kata presiden Toulouse Olivier Sadran pekan lalu.
Baca juga: Pandemi bakal paksa Mbappe dan Neymar bertahan di PSG musim depan
Baca juga: Lyon akan dinobatkan sebagai juara Liga Prancis putri
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020