Pada dua Provinsi tersebut mencakup wilayah desa di Kabupaten Gresik, Jember, Lumajang, Malang, Mojokerto, dan Kabupaten Karangasem.
"Kehadiran Pertashop dan kerjasama ini sejalan dengan program OVOO, yaitu One Village One Outlet, dilaksanakan sebagai bentuk upaya menghadirkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri," kata Unit Manager Communication & CSR MOR V, Rustam Aji dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Jumat malam.
Ia menjelaskan keberadaan Pertashop sebagai lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil, didirikan untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.
Pendirian Pertashop menjadi tindak lanjut dari kerjasama Pertamina dengan pemerintah Desa yang difasilitasi melalui Nota Kesepahaman (Memo of Understanding/MoU) antara Pertamina dengan Kementerian Dalam Negeri.
"Tentunya, hal ini bertujuan untuk memperluas pelayanan BBM dan LPG melalui pengadaan Pertashop di desa-desa wilayah Indonesia. Selain itu, Pertamina akan membangun kerjasama dengan berbagai pihak, untuk melayani masyarakat dengan memperluas jaringan distribusi dan aksesibilitas terhadap energi," katanya.
Rustam mengatakan pembangunan Pertashop juga diprioritaskan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau SPBU dan selalu mengedepankan aspek HSSE.
Adapun jumlah Pertashop baru yang sudah beroperasi sampai dengan sekarang diantaranya adalah Desa Sidoharjo di Kabupaten Gresik, Desa Kemiri di Kabupaten Jember, Desa Kraton di Kabupaten Lumajang, Desa Pagak dan Desa Kalisongo di Kabupaten Malang, Desa Pacet di Kabupaten Mojokerto, dan Desa Duda di Kabupaten Karangasem, Bali.
Dilihat secara keseluruhan, kata Rustam, ada sembilan titik Pertashop yang beroperasi. Nantinya akan ada penambahan dua titik Pertashop yang diluncurkan pertama kali di Desa Mengwi dan Desa Bangli, Bali.
Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintah Desa, Koperasi, serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia.
"Jadi Pertashop memiliki tiga kategori yaitu Gold, Platinum, dan Diamond. Untuk kategori Gold, perkiraan omzet 400 liter per hari dengan luasan lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 km atau sesuai dengan hasil evaluasi," jelas Rustam.
Sementara itu, untuk kategori Platinum, beromzet 1.000 liter per hari, memiliki tangki penyimpanan 10 KL, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kecamatan yang belum terdapat SPBU. Sedangkan kategori Diamond beromzet 3.000 liter perhari, memiliki tangki timbun 10 KL, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum terdapat SPBU.
"Dalam skema investasi dengan mitra, seluruh investasi, seperti modal sarana, dan infrastruktur sampai modal kerja disiapkan oleh mitra atau desa sehingga keuntungan pun menjadi hak mitra desa sepenuhnya.
Selain itu, Pertashop akan menghadirkan produk dengan harga dan kualitas dijamin sama dan terjangkau,"katanya.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020