Hal ini sebagai kado menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dari PLN untuk masyarakat Riau dengan nyalanya listrik
Menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menyatakan sudah berhasil memberikan layanan listrik di tujuh desa terisolir di Provinsi Riau.
“Hal ini sebagai kado menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dari PLN untuk masyarakat Riau dengan nyalanya listrik dan semoga dapat beraktivitas lebih seperti belajar pada malam hari dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Daru Tri Tjahjono, Sabtu.Daru menyampaikan bahwa mulai akhir tahun 2019 hingga saat ini PLN telah berhasil melistriki 1.833 dari 1859 desa/kelurahan di Provinsi Riau.
Desa yang baru teraliri listrik yaitu Desa Batu Sasak di Kabupaten Kampar, Desa Teluk Merbau, Terusan Kempas, Hibrida Jaya, Hibrida Mulia dan Tanjung Simpang di Kabupaten Indragiri Hilir serta Desa Pulau Topang di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan 1.010 calon pelanggan.
“Dengan menyalanya desa tersebut Rasio Desa Berlistrik PLN di Provinsi Riau mencapai 98,60 persen dengan Rasio Elektrifikasi PLN 90,82 persen dan masih terdapat 26 desa lagi belum berlistrik PLN,” kata Daru
Baca juga: PLN tetap bangun jaringan listrik desa di tengah wabah virus Corona
Infrastruktur kelistrikan yang dibangun pada tujuh desa tersebut di antaranya Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan total lebih dari 53,35 KMS, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) lebih dari 52,02 KMS dan 24 Unit Gardu Distribusi (Trafo) dengan jumlah Daya 1.525 kVA
PLN menargetkan akan melistriki seluruh desa yang ada di Riau hingga akhir tahun 2020.“Sesungguhnya melistriki ke pelosok negeri itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Kendala geografis yang paling berpengaruh, harus menyeberangi lautan, menelusuri sungai-sungai, melewati jalan yang tidak setapak," katanya.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar melalui konferensi virtual menyapa Kepala Desa Batu Sasak dan Tanjung Simpang yang baru saja teraliri listrik.Kepala Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir, Edi Indra mengatakan sebelum memakai PLN ia menghabiskan uang Rp300 ribu sampai 400 ribu per bulan hanya untuk beberapa jam listrik menyala. "Namun saat ini kami hanya membayar Rp120 ribuan sudah dapat menikmati listrik selama 24 jam,” ungkapnya.
Baca juga: Dukung pos perbatasan dengan Timor Leste, PLN pasok listrik 2 desa NTT
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020