"Kita sedang mempersiapkan juga yang namanya Data Center Nasional, bapak sudah kirim suratnya ke Bu Menteri dan Pak Menteri Bapenas untuk percepatan, mudah-mudahan tahun ini bisa kita selesaikan, dan sudah mulai pembangunannya," ujar Semuel dalam streaming "Lebaran Virtual bersama Kominfo," Minggu.
Sebelumnya, menanggapi dugaan kebocoran KPU, Jumat (22/5), data Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menjelaskan bahwa Pusat Data Nasional Pemerintah tersebut akan mengintegrasikan data-data pemerintah dengan sistem keamanan yang berlapis yang memadai sesuai standard keamanan yang berlaku.
Johnny berharap pusat data tersebut akan mencegah terjadinya perpindahan data dari satu lembaga kepada lembaga lainnya dan akan memperkuat ketahanan data dan informasi nasional.
Sementara itu, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, berkomitmen mengamankan data pada aplikasi pelacakan kontak COVID-19 PeduliLindungi dengan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Kami koordinasi dengan BSSN, BSSN sudah menerapkan satu data seperti arahan Presiden jadi apapun fitur baru yang ada di aplikasi harus di-assesment dari BSSN sehingga yakin aman dan tidak membocorkan data pribadi," ujar Dirjen Semuel, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunkasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli.
Perlindungan Data Pribadi menjadi isu hangat belakangan ini setelah hacker mengklaim memiliki 2,3 juta data warga Indonesia. Sebelumnya, pada awal bulan ini e-commerce Tokopedia juga dikabarkan mengalami kebocoran data pengguna. Pada pertengahan bulan ini, giliran data pengguna e-commerce b to b Bhinneka yang dilaporkan bocor.
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi bantu publik mengetahui zona merah Covid-19
Baca juga: Menkominfo pastikan aplikasi PeduliLindungi aman dari peretas
Baca juga: Kominfo jamin aplikasi PeduliLindungi bebas malware
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020