• Beranda
  • Berita
  • Sejumlah kapal wisata di Labuan Bajo rusak dan tenggelam tak terurus

Sejumlah kapal wisata di Labuan Bajo rusak dan tenggelam tak terurus

25 Mei 2020 16:03 WIB
Sejumlah kapal wisata di Labuan Bajo rusak dan tenggelam tak terurus
Salah satukapal phinisi yang sering digunakan oleh wisatawan untuk berwisata di taman nasional komodo, tenggelam di perairan Labuna Bajo. (Antara/Ho)

Banyak kapal wisata yang rusak dan tenggelam karena memang tak diurus, termasuk kapal wisata yang saya tangani.


Sejumlah kapal angkutan wisata rusak dan tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, akibat tak terurus sebagai dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan tidak ada wisatawan yang berwisata ke daerah itu.

Idrus, penanggung jawab kapal motor Sarana Inti Pangan 01 dihubungi dari Kupang, Senin, mengatakan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sedikitnya ada lima unit kapal wisata yang tenggelam karena tidak terurus.

"Banyak kapal wisata yang rusak dan tenggelam karena memang tak diurus, termasuk kapal wisata yang saya tangani," katanya

Baca juga: Pemerintah pusat alokasikan Rp1,3 triliun bangun Labuan Bajo

Ia menjelaskan bahwa Kapal Motor (KM) Sarana Inti Pangan 01 merupakan kapal milik salah satu mitra Indofood yang berada di Jakarta,  tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Labuan Bajo pada Senin,  pukul 08.30 wita, saat dirinya hendak mengecek kapal tersebut.

Kapal dengan ukuran 14 gross tonage itu tenggelam di parkiran mooring buoy tanpa anak buah kapal. Idrus menambahkan bahwa sejak dua hari terakhir memang kondisi pompa air di dasar kapal wisata itu bermasalah.

"Ini murni kelalaian petugas kapal yang ditugaskan mengelola kapal itu, sehingga air laut masuk ke dalam kapal wisata itu dan kemudian perlahan-lahan tenggelam," tambah dia.

Baca juga: Ada corona, retribusi hotel dan restoran di Labuan Bajo dibebaskan

Akibat kejadian itu ia mengaku menderita rugi puluhan juta rupiah. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini ia kesulitan mendapatkan orderan dari wisatawan karena memang wisatawan dilarang berwisata di daerah itu.

Idrus juga mengaku bukan hanya kapalnya saja yang tenggelam, beberapa kapal wisata di kawasan wisata Labuan Najo itu juga tenggelam karena tak terurus akibat tak beroperasi selama masa pandemi.

Kurang lebih ujar dia sudah ada lima kapal yang tenggelam, seperti kapal wisata Embong Nai, Surya Indah, Labohem dan satu unit kapal biru milik investor asing yang dikelola oleh warga di daerah itu.

"Kalau tambah dengan kapal saya, sudah lima kapal yang tenggelam," tutur dia.

Idrus menambahkan sore ini dirinya dan beberapa karyawannya akan mengangkut kapal itu ke darat untuk diperbaiki.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020