• Beranda
  • Berita
  • COVID-19 masih mengancam, pejabat Balikpapan tak gelar kriya Lebaran

COVID-19 masih mengancam, pejabat Balikpapan tak gelar kriya Lebaran

25 Mei 2020 16:23 WIB
COVID-19 masih mengancam, pejabat Balikpapan tak gelar kriya Lebaran
Wakil Wali Kota Balikpapan, Kaltim Rahmad Mas'ud beserta keluarga pada Idul Fitri 1441 Hijriyah kali ini tidak menggelar gelar kriya (open house) dengan menerima tamu secara massal karena dalam situsasi pandemi COVID-19. (FOTO ANTARA/HO-dok.keluarga)

Zaman sudah maju sekarang, maka silaturrahmi pada Idul Fitri bisa memakai "video call" atau konferensi video

Pejabat lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur  tidak mengadakan gelar kriya (open house) secara massal di rumahnya pada Lebaran (Idul Fitri) 1441 Hijriyah 24-25 Mei 2020 karena ancaman COVID-19 yang menyebabkan protokol kesehatan menghadapi pandemi itu masih berlaku.

“Perayaan Idul Fitri tahun ini memang berbeda, tapi sama sekali tidak menghilangkan maknanya meski tanpa 'open house',” kata Wakil Wali Kota (Wawali) Balikpapan Rahmad Mas’ud, Senin di Balikpapan.

Menurut dia Idul Fitri atau kembali bersih suci setelah menjalani ibadah Ramadhan dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, kemudian saling memaafkan terutama dengan orang-orang terdekat, biasanya dilakukan cara bersilaturahmi dan bermaafan.

Namun, karena saat ini dalam masa pandemi, kata dia, kegiatan ​​​​​bersilaturahmi dan bermaafan bisa dilakukan melalui teknologi.

“Zaman sudah maju sekarang, maka silaturrahmi pada Idul Fitri bisa memakai 'video call' atau konferensi video,” katanya.

Ia menegaskan jika pun menerima tamu maka harus tetap menjalankan protokol COVID-19, yakni semua diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dengan orang lain.

“Jangan membuat kerumunan,” katanya.

Karena itu, ia mengingatkan untuk tetap mengikuti arahan dan petunjuk pemerintah meskipun jumlah pasien positif COVID-19 sudah mulai berkurang, namun pandemi itu masih berlangsung.

“Dengan mengikuti petunjuk protokol kesehatan berarti kita telah ikut serta membantu para dokter dan tenaga medis yang kini tidak bisa merayakan Lebaran karena harus bertugas. Beruntung bagi kita yang masih bisa berkumpul dengan keluarga meskipun terbatas,” katanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kaum Muslimin Kota Balikpapan yang bersama-sama terus berikhtiar memutus mata rantai penyebaran COVID-19, dengan tetap beribadah meskipun harus mengikuti protokol COVID-19 tersebut.

“Semoga kegembiraan meraih kemenangan ini bisa menjadi penyemangat menghadapi wabah COVID-19 ini sambil kita terus bersama-sama berjuang memutus penyebarannya,” demikian Rahmad Mas'ud.


Baca juga: Tidak gelar griya, Presiden anjurkan silaturahim virtual saat Lebaran

Baca juga: Balikpapan KLB COVID-19, satu warga positif terjangkit

Baca juga: Pemprov Kaltim potong anggaran untuk Balikpapan hampir Rp250 miliar

Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di Balikpapan meninggal dunia

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020