Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan tempat wisata telah ditutup untuk mencegah kerumunan sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona di daerah tersebut.Saya dapat kabar di beberapa tempat wisata yang ditutup masih dikunjungi masyarakat. Padahal tujuan kami menutup untuk menekan laju COVID-19
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat Fitra Hergyana, di Karawang, Senin, mengaku mendapat laporan masyarakat yang masih nekat mengunjungi tempat wisata di Karawang.
Pihaknya menyesalkan masih adanya sejumlah masyarakat yang berkumpul dan piknik ke tempat wisata yang sebenarnya sudah ditutup.
Baca juga: Gugus Tugas: Karawang masih zona merah COVID-19
"Saya dapat kabar di beberapa tempat wisata yang ditutup masih dikunjungi masyarakat. Padahal tujuan kami menutup untuk menekan laju COVID-19," katanya.
Fitra memprediksi dalam waktu dekat terjadi gelombang arus balik pemudik yang tetap nekat pulang ke kampung halamannya.
Ia mengaku akan berkoordinasi hingga tingkat RT/RW agar para pemudik yang nekat dan kembali ke Karawang langsung ditetapkan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab ada transmisi di daerah-daerah asal para pemudik, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, ataupun kota-kota di Jawa Barat.
Baca juga: Kemenhub perketat awasi arus balik Lebaran, terutama menuju Jakarta
"Kita perlu sadar bahwa setiap harinya selalu ada penambahan ODP, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) serta yang reaktif. Itu menandakan bahwa Karawang belum bebas dari Corona," katanya.
Sementara itu hingga kini kasus positif Corona di Karawang masih nol setelah sebelumnya 20 orang yang positif dinyatakan sembuh.
Untuk data reaktif rapid test kini berjumlah 247 orang, sembuh 194 orang, masih dalam observasi 29 orang, dan meninggal dunia 24 orang.
Kemudian PDP berjumlah 346 orang, sembuh 285 orang, masih dalam pengawasan 34 orang, dan meninggal dunia 27 orang.
Untuk jumlah ODP sebanyak 4.803 orang, masih dalam pemantauan 942 orang, selesai pemantauan 3.857 orang, dan meninggal dunia empat orang.
Baca juga: Pantai Parangtritis ditutup hingga 31 Mei, wisatawan datang dihalau
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020