"Di tengah keprihatinan kita akan pandemi Covid-19, suasana Lebaran kali ini tentunya berbeda dengan lebaran-lebaran sebelumnya. Kita berdoa semoga kita semua dapat melaluinya," ujarnya pada kolom caption.
Menjelang Idul Fitri, Mensos meninjau realisasi bantuan sosial (bansos) di sejumlah kota/kabupaten, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor. Bahkan, H-2 Lebaran, Mensos menyempatkan diri mengunjungi empat kota di Jawa Tengah, yakni Semarang, Pekalongan, Ambarawa, dan Surakarta.
Dari hasil cek langsung ke lapangan di berbagai daerah, Mensos berkesimpulan, proses distribusi bansos berjalan lancar dan tertib.
“Mendistribusikan bantuan kepada sembilan juta kepala keluarga (KK) dalam hitungan pekan, itu kan bukan pekerjaan mudah. Saya pastikan, bansos sudah sampai ke tangan keluarga penerima manfaat (KPM) di malam takbiran," tegasnya.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial telah merancang jaring pengaman sosial berupa Bantuan Sosial (Bansos) untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi. Bansos meliputi Bansos Sembako dan Bansos Tunai.
Bansos Sembako dialokasikan untuk 1,3 juta keluarga terdampak pandemi di wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Depok, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Bantuan senilai Rp600.000 tersebut diberikan sebanyak dua kali sebulan selama tiga bulan.
Adapun Bansos Tunai (BST) menjangkau sembilan juta keluarga di 33 provinsi di 503 kab/kota di luar Jabodetabek (di luar penerima PKH dan Program Sembako). Bantuan sebesar Rp600.000 ini diberikan selama tiga bulan.
Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengatakan, data penerima kedua bansos tersebut diusulkan oleh pemerintah daerah sesuai.
Bisa merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di daerahnya masing-masing yang belum mendapatkan PKH dan Program Sembako (BPNT)," ujarnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020