Banjir yang dalam tiga hari terakhir meliputi sebagian wilayah Kota Samarinda di Kalimantan Timur telah memaksa 650 warga mengungsi menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
"Berdasarkan data sementara, sebanyak 605 warga terdampak banjir yang mengungsi ini semuanya berasal dari Kecamatan Sungai Pinang, namun bisa jadi masih ada pengungsi yang belum terdata," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Hendra AH di Samarinda, Selasa.
Menurut data BPBD Kota Samarinda, banjir menyebabkan 13.157 tempat tinggal warga di empat kecamatan tergenang.
Banjir berdampak pada 2.723 rumah warga di Kecamatan Sungai Pinang, 3.166 rumah warga di Kecamatan Samarinda Ulu, 7.009 rumah warga di Kecamatan Samarinda Utara, dan 259 rumah warga di Kecamatan Palaran.
Secara keseluruhan, menurut data BPBD, banjir berdampak pada 30.894 warga di 14 kelurahan di empat kecamatan di Kota Samarinda.
Banjir menimbulkan dampak paling parah di Kecamatan Samarinda Utara, tempat banjir menggenangi 1.671 rumah warga dan berdampak pada 4.379 keluarga yang terdiri atas 13.896 orang.
Meski pemerintah telah menganjurkan warga menjaga jarak dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19, masih ada warga yang berenang dan bermain air bersama di area atau jalanan yang tergenang seperti Jalan A Yani dan Jalan Remaja di Kota Samarinda.
Berkenaan dengan hal itu, Luri Estyani, anggota tim penyelamat dari BPBD Kota Samarinda yang bertugas mengevakuasi warga yang butuh mengungsi dari area banjir, hanya bisa pasrah sambil berdoa selama menjalankan tugas.
"Di kawasan Pemuda Dalam yang masuknya melalui Jl A Yani, di sana merupakan daerah banjir yang paling dalam, bahkan dalamnya ada yang setinggi saya. Kemarin waktu saya jadi motoris ke Pemuda Dalam dan melakukan evakuasi, ketinggian airnya setinggi saya," kata Luri, petugas Posko Jl Remaja yang bertugas membantu mengevakuasi warga di bantaran Sungai Karang Mumus.
Baca juga:
30.894 warga Samarinda terdampak banjir
Samarinda tetapkan status tanggap darurat banjir
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020